EEPIS-Online(4/6), Tim Roket Politeknik Elektronika Negeri Surabaya berhasil memperoleh dua kategori di ajang Kompetisi Muatan Roket Indonesia (Komurindo). Puncak kegiatan dilaksanakan mulai 31 Mei hingga 2 Juni 2013. Bertempat di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN Pamengpeuk Garut, dan di lapangan Santolo, Cilauteureun. Pada final Komurindo 2013 ini diikuti 55 tim yang berasal dari 28 PTN dan PTS seluruh Indonesia. Terdapat 2 kategori yang diperlombakan, yakni Kategori Muatan atau Payload dan Kategori Roket Electric Ducted Fan (EDF).
Tim StarPENSky berada dibawah bimbingan M. Nasyir Tamara, S.ST. Punggawa divisi muatan roket ini terdiri dari Andri Pradipta, Alham Wahyuanda, Jerri Efrianto M.S. dan Arif Indra Rusmianto. Divisi lainnya tim roket adalah kategori roket EDF. Tim EEPISky-G04 terdiri dari lima mahasiswa M. Ali Fathoni, Agam Pinandita, M.S. Wahyu Nurfianto, Sholeh Abdullah Arif B, Mochammad Arfaq. Mereka menggeluti bidang roket dibawah binaan dosen Mekatronika Nofria Hanafi, S.ST.
"Persiapan kita menjelang perlombaan adalah selama seminggu, bahkan ada beberapa perubahan ide pada 3 hari menjelang hari H" ujar Ali. Mereka menjelaskan bahwa adanya kendala dalam proses pesiapan hingga perlombaan adalah pada sistem, desain mekanik dan beberapa komponen motor. Penilaian kompetisi ini berlangsung selama dua hari. Hari pertama adalah uji fungsional dan statis dimana di kesempatan ini roket ditentukan kelayakannya untuk terbang di hari kedua. Dan dihari kedua adalah uji penerbangan.
Untuk divisi payload mendapat urutan uji nomor 4 dari sekitar 20 peserta. Tujuh kontestan gagal di hari pertama. "Kendala di payload adalah pada transmitter" ujar Indra. Dirinya juga menambahkan bahwa dalam kompetisi ini saingat berat yang dihadapi diantaranya tim asal ITB, Polban dan UGM. Roket divisi EDF mendapat nomor 4 dari kurang lebih 30 peserta. "Kami optimis dengan doa, meskipun sebelumnya sempat down dengan perancangan sistem yang belum fix" ujar Ali. Dalam uji peluncuran roket EEPISky mampu mencapai 40 meter hanya dengan satu kali uji. Pembina roket yang akrab disapa Hanafi ini juga menyatakan kebanggaan atas kemenangan yang diraih, perjuangan yang selama ini dilakukan terbayar lunas dengan gelar juara. "Kalau diizinkan di tahun-tahun selanjutnya semoga PENS bertahan dengan gelar juara".(nan/aul)