EEPIS-Online, Raut kekecewaan tergambar jelas di wajah tim EROS. Perjalanan EROS dalam kompetisi RoboCup 2013 yang di helat di Eindhoven, Belanda, tampaknya harus berakhir kali ini. Bagaimana tidak, saat melawan AUT-Man, Iran, EROS harus dipaksa bertekuk lutut dengan skor akhir 1-3, dimana satu gol dari AUT-Man merupakan gol bunuh diri EROS. Sabtu (29/6).
Jalannya pertandingan melawan AUT-Man sendiri sangat seru, dimana bola mengalir bergantian dari daerah EROS ke daerah AUT-Man. EROS lebih sering menguasai bola, mengecoh, mengutip bola dan melepaskan diri dari kepungan AUT-Man yang robot-robotnya terlihat kokoh dan kekar. Bahkan beberapa kali EROS berhadapan langsung dengan keeper AUT-Man. Sayangnya, tercatat 3 kali tendangan langsung ke gawang gagal membuahkan gol karena melenceng ke sisi kanan.
Sangat disayangkan EROS harus bertekuk lutut pada AUT-Man,Iran, yang merupakan pasukan kawakan berpengalaman di RoboCup sejak 2005. "Sayang sekali satu bola dilesakkan ke gawang sendiri, Entah apa yang sedang dipikirkan robot EROS ketika itu. Biasanya setiap mau ancang-ancang menendang selalu melihat "jam tangannya". Tapi kali ini tidak," ujar Endra Pitowarno, salah satu dosen pembimbing EROS melalui sosial media.
Melihat track record perjalanan EROS yang selama pertandingan menuju babak 8 besar kemarin, EROS berhasil menyumbangkan skor dan nilai yang patut dibanggakan. Menang mutlak dengan skor 10-0 dengan tim Cyberlord La Selle dari Meksiko, berhasil mencetak 5 gol tanpa balas dengan SnoBots dari Univ. Manitoba Kanada, dan sekali lagi menyumbangkan 4 gol tanpa balas dengan WF Wolf, yang notabene merupakan pemenang dari German Open 2013. Prestasi tersebut terang memukau para penonton, juri, dan pendukung EROS di Indonesia, berharap EROS bisa melaju menjadi juara tahun ini. Carlos yang memimpin pertandingan ini cukup paham atas kesedihan EROS karena publik banyak yang menjagokan EROS sebagai juara. Tidak ketinggalan, Daniel Fumanoid, perancang referee box, memberikan apresiasi ke EROS, "Masih ada tahun depan," ujar Daniel kepada tim EROS (dikutip dari mailing list eepis .
Meskipun di tahun ini EROS harus puas dengan masuk dalam posisi 8 besar, setelah tahun sebelumnya masuk peringkat 16 besar ketika di Meksiko, tahun depan EROS bertekad bisa merebut gelar juara piala RoboCup di Brazil. "Sudah-sudah, tidak perlu berkecil hati, kita sudah menghebohkan Eindhoven dan dunia dengan penampilan memukau EROS," tambah Endra. Tahun ini, EROS harus puas dengan masuk 8 besar, akan tetapi di tahun depan EROS akan mengguncang dunia sekali lagi dengan menjadi juara dalam RoboCup 2014 di Brazil. Politeknik JOSS!(and)