EEPIS-Online(4/9), Terhitung sudah 100 hari Dr. Zainal Arief, ST. MT. menjabat sebagai direktur baru PENS periode 2013/2017. Sejumlah program kerja yang telah direncanakan saat pertama kali menjabat pun satu persatu telah diselesaikan. Dimulai dengan pembaruan official website PENS, yang berlanjut dengan penyelesaian Pranata Laboratorium Pendidikan(PLP).

Perizinan program studi Teknologi Game yang sudah disetujui oleh Muhammad Nuh selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menjadi terobosan baru dalam ranah pendidikan di PENS. Penegasan status kemandirian PENS serta kunjungan atau safari ke beberapa instansi untuk pemberitahuan perubahan strukturisasi dalam kepengurusan PENS pun juga sudah terlampaui. 

Dalam pelaksanaannya, Zainal akui tidak menemukan hambatan yang berarti, "Dalam setiap proses sudah selayaknya terdapat kerja keras didalamnya. Alhamdulillah dengan usaha dan kerjasama yang sinergis seluruh program 100 hari kerja sudah bisa dipenuhi dengan lancar," ujar Zainal.

Pasca terselesaikannya seluruh program 100 hari kerja tersebut akan diadakan pertemuan pada hari Jum’at (6/9). Dalam pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan dari setiap perwakilan Departemen, Program Studi dan Unit yang ada di PENS nantinya akan membahas tentang perencanaan program selama satu tahun ke depan.

Dengan tetap mengusung Emerging Technology dalam visinya, selama 4 tahun kedepan Zainal berniat membuat program yang booming dalam masyarakat. Memperkuat PENS di dalam segala bidang menjadi tujuan utamanya. Hal tersebut baru-baru ini dibuktikan dengan prestasi mahasiswa PENS dalam Indonesia ICT Award (INAICTA) 2013 yang diselenggarakan di Jakarta. 

"PENS harus bisa menjadi pusat emerging technology, harus kuat di seluruh bidang. Prestasi mahasiswa PENS dalam INAICTA, membuktikan bahwa PENS tidak hanya berprestasi dalam dunia Robotika saja," ungkap Zainal. 

Selain itu, PENS juga berpartisipasi untuk mendukung program perluasan pendidikan, akademi komunitas. Beberapa kota seperti Pacitan, Ponorogo, Lamongan, dan Sumenep pun sudah menjadi anggota akademi komunitas yang dibimbing oleh PENS, seluruh pengajar pun diberikan pendidikan dari dosen-dosen PENS untuk kedepannya bisa membimbing mahasiswa akademi komunitas. 

Program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa yang ingin melanjutkan ke akademi komunitas tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya, cukup di lakukan di kota mereka sendiri.

Tidak ketinggalan dengan program-program sosial, salah satunya desa binaan dan Engineering Service Corps (ESC) yang menjadi agenda rutin PENS. Dengan adanya program-program tersebut diharapkan bisa memperkuat nama PENS di kancah Nasional dan Internasional nantinya. (and/sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian