EEPIS-Online, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM-PENS) menggelar musyawarah mahasiswa (MUSMA) pada Kamis (26/9) kemarin. Musyawarah ini melibatkan seluruh mahasiswa PENS mulai angkatan 2012. Bertempat di Kantin, MUSMA dilaksanakan mulai pukul 19.00 – 22.00 WIB.
Pada kesempatan ini MUSMA membahas tentang Undang-Undang Jaket dan Logo BEM serta Logo DPM. Zhela Resha Leonita bertindak selaku moderator. Sepanjang pelaksanaannya acara berlangsung lancar. Forum berjalan sesuai alur dimana tetap kondusif menerapkan asas kekeluargaan untuk mencapai mufakat.
Musyawarah mahasiswa ini terlaksana secara isidental, yakni saat ada hal-hal yang perlu diwacanakan dan dibahas bersama warga. Selain itu agar tidak serta merta organisasi mahasiswa membuat keputusan tetapi juga memperhatikan aspirasi mahasiswa. Sehingga mahasiswa pun juga punya rasa ikut memiliki hasil pada tiap forumnya.
"Sebentar lagi warga angkatan 2012 juga berhak mendapatkan jaket, namun logo pada jaket masih mengandung PENS-ITS padahal juga terdapat elemen PENS-01" ungkap Presiden BEM PENS. Hal inilah yang menjadi topik hangat dalam MUSMA kemarin.
Hasil dari MUSMA kemarin diantaranya adalah menampung aspirasi warga tentang masukan Undang-Undang jaket dan mekanisme perubahan logo BEM serta DPM. Dimana UU dan RUU baru terkait agenda MUSMA akan di matangkan lagi oleh DPM.Â
Javan Aristianto Pradana juga menyampaikan bahwa untuk pembahasan logo dan UU jaket akan memakan waktu yang lama. Ada kemungkinan logo untuk disayembarakan meskipun belum pasti. "Beberapa hal yang berhubungan dengan kepentingan khalayak pasti akan dipublikasikan lebih lanjut" terang Javan.
Mahasiswa asal mojokerto ini berharap kedepannya mahasiswa PENS bisa menyampaikan suaranya sehingga akan muncul mufakat yang bisa disepakati seluruh warga. "Adanya MUSMA adalah sebagai niat baik dari ormawa PENS untuk kebaikan seluruh elemen, agar bisa diterima saya berharap semua angkatan mampu menyuarakan aspirasinya dalam MUSMA" ujar Javan.
Beberapa testimoni juga muncul dari peserta MUSMA. "Saya pribadi setuju dengan adanya forum ini, karena seiring pisahnya PENS dari ITS perubahan logo juga perlu sebagai identitas suatu organisasi" ujar Mohamad Samsul Ma’arif. Disisi lain mahasiswa asal Blitar ini juga menyayangkan karena antusiasme mahasiswa untuk datang ke MUSMA masih kurang. Samsul juga menambahkan mungkin hal tersebut akibat kurangnya publikasi dan kesadaran. (nan)