EEPIS-Online (28/09), Komisi Pemilihan Umum sudah merilis hasil perhitungan suara Pemilu ITS 2013 Jum’at (26/09) dini hari. Hasil perhitungan tersebut menempatkan Mukhlis Ndoyo Said, calon nomor 2 sebagai pemenang.

Mukhlis mengungguli lawannya, Wildan Hilmi dengan selisih suara yang cukup besar. Mukhlis sukses meraih total 4268 suara dari KM ITS, sedangkan Wildan hanya 1570 suara. Di distrik PENS khususnya, Mukhlis pun juga unggul dengan 140 suara, meninggalkan Wildan yang hanya memperoleh 26 suara.

Terpilih, Mukhlis sudah janjikan beberapa hal untuk Keluarga Mahasiswa (KM) PENS. "Ada tiga hal yang akan saya berikan untuk PENS," ungkap Mukhlis. Ya, Mukhlis memang secara jelas menyatakan kontribusinya untuk KM PENS dalam kampanye yang dua kali ia lakukan di PENS beberapa minggu lalu.

Janji-janji tersebut akan ia wujudkan dalam bentuk program kerja yang akan memberikan beberapa keuntungan bagi KM PENS. Yang pertama, Mukhlis berjanji akan terus mengawal berjalannya Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa Tingkat Menengah (LKMM TM).

Ia merasa harus melakukan pengawalan khusus pada program karena pada LKMM tingkat ini karena terkait erat dengan pembentukan sosok pemimpin penerus Ormawa PENS. Sebelumnya, LKMM TM terus menerus dikawal oleh badan kepemanduan yang di koordinasi oleh BEM ITS. 

"Kalau jadi pisah, ya LKMM TM 2014 merupakan LKMM TM pertama PENS tanpa kepemanduan dari ITS. Pengawalan kami ini berarti masih akan ada beberapa pemandu dari ITS yang akan hadir membantu rekan-rekan PENS dalam pengisian materi," paparnya.

Pengawalan terhadap OC Mustama (Organize Committee Musyawarah Tertinggi Tingkat Mahasiswa) PENS adalah program Mukhlis yang kedua. Walaupun tidak berwenang langsung dalam penyusunannya, namun ia berjanji akan membantu proses pembentukan undang-undang baru, hingga terbentuknya MUSTAMA IV PENS. 

Terakhir, Mukhlis berniat mengadakan Event perpisahan antara PENS dan ITS. "Karena, secara Keluarga Mahasiswa, tahun ini adalah tahun terakhir kebersamaan PENS dengan ITS, maka saya akan ingin sekali membuat event special ini," jelas Mahasiswa Teknik Industri ITS 2010 tersebut. 

Saat ditanyai mengenai konsep teknis acara tersebut, Mukhlis belum berani menjawab. Ia terlebih dahulu ingin memberikan pandangan kepada KM ITS bahwa PENS akan segera lepas dengan ITS. Karena dirasa, paradigma itu belum sepenuhnya dimiliki oleh seluruh rekan KM ITS. 

Secara garis besar, seluruh program yang telah ia siapkan memang berguna untuk kemandirian Ormawa PENS setelah ini. Jika memang benar adanya plan untuk terealisasi, maka massive program ini akan sangat ditunggu-tunggu oleh KM PENS. 

Namun, Mukhlis sepertinya harus waspada. Beberapa program kerja terkait dengan PENS yang tak terealisasi di kepengurusan sebelumnya membuat KM PENS sedikit ragu akan terealisasinya program-programnya itu.

"Untuk masalah itu, saya berjanji akan mem-follow up nanti, saya akan bicarakan kepada Presiden BEM PENS terkait hal ini, tenang saja KM PENS tidak perlu ragu," pungkasnya.

Saat ditemui di kesempatan yang sama, Javan Pradana selaku Presiden BEM PENS membenarkan hal tersebut. Kedepan akan ada koordinasi lanjutan mengenai program-program yang tak terlaksana di periode BEM ITS sebelumnya yang terkait dengan PENS. 

Satu periode kepengurusan kedepan pula, Javan dan Mukhlis akan bersinergi membangun KM PENS dan ITS menjadi satu. "Yang penting, kalau sudah pisah, saya hanya ingin rekan-rekan sadar bahwa kita pernah satu, kita pernah menjadi keluarga yang saling support dalam berbagai aspek, sama-sama mengusung predikat arek teknik yang berprestasi," harap Mukhlis. (sat)

wpChatIcon
EnglishIndonesian