EEPIS-Online, Pameran Mahasiswa Wirausaha (PMW) Expo telah berakhir, namun masih membekas di hati Cindha Riri Pratiwi. Mahasiswi aktif PENS ini, berhasil meraih juara 1 PMW Nasional yang dilaksanakan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Sumatera Barat. Ide yang dia bawa adalah Yo-Blend, yoghurt yang di blender dan disajikan dengan inovasi-inovasi rasa. Ide briliantnya ini ternyata sukses membawa mahasiswi tingkat tiga teknik telekomunikasi ke juara 1 PMW Nasional.Â
Ajang bergensi PMW expo rutin diadakan setiap tahunnya dan diikuti oleh politeknik dari seluruh Indonesia. Usaha-usaha yang sudah dijalankan oleh mahasiswa politeknik dapat ditemui pada PME expo ini. Tahun ini, acara dilaksanakan pada tanggal 19-23 November 2013. PENS diwakili oleh 4 jenis PMW unggulanya yaitu Bass Cup, Mbatin, Green Coffee, dan punya Cindha sendiri yaitu YoBlend. Cindha dan tim, berangkat ke Payakumbuh pada Senin pagi (18/11) yang dibimbing oleh bapak Dwi Kurnia Basuki, S.Si,M.Kom.
Sesampainya di sana, pada hari Selasa pagi, mereka mulai registrasi serta men-design stan yang akan mereka gunakan untuk berjualan. Yo-Blend sendiri baru bisa dinikmati pengunjung PMW expo pada hari Rabu (20/11). Yang mengejutkan adalah 2 foam Yo-Blend yang dijual dengan harga terjangkau dan cocok dikonsumsi pada cuaca yang lumayan panas di Payakumbuh, habis terjual dalam waktu 2 jam saja. Hal ini tidak disangka oleh Cindha. Pasalnya, melihat stan dari pesaingnya terlihat lebih wah daripada miliknya sendiri.
Sebut saja salah satu pesaing Cindha, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) yang mengusung ide kertas. Bukan hanya kertas biasa, tim PNJ memproduksi kertas dengan mendaur ulang pelepah pisang. Stan mereka bahkan dihiasi wallpaper hasil produksi mereka sendiri. Tidak hanya itu, stan mereka juga dilengkapi dengan etalase dan rak yang digunakan untuk memamerkan hasil karya mereka.
Bahkan saat presentasi pada hari Kamis (21/11), Cindha juga sempat dibuat down. Pada presentasi yang di juri-i oleh 3 juri dari ketua Bank Mandiri Syariah Payakumbuh, ketua Asosias Petani Gambir dan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia bagian Sumatera Barat ini, ada pesaing Cindha yang mempresentasikan kerjasama hasil karya mereka dengan perusahaan setempat.
“Sempet mikir, udah bisa jalan-jalan gratis ke sini aja udah seneng. Hehehe,†canda Cindha saat itu. Untungnya, stan dan presentasi hanya mempengaruhi 5% dari total penilaian. Para juri juga memberikan penilaian berdasarkan profil usaha dan ide. Saat itu, Cindha menjelaskan bahwa ide yo-blend ini berawal dari kesukaannya terhadap yoghurt dan didorong dengan keinginannya yang kuat untuk dapat menghasilkan uang sendiri, agar tidak bergantung pada orang tua selama kuliah. Benar saja, saat ini Cindha sudah dapat menikmati omzet sekitar 300-400 ribu rupiah per hari.
Mahasiswi berkerudung ini juga menceritakan pengalamannya saat berjualan di PMW expo. Saat itu, dagangan Cindha sudah habis, sedangkan ada seorang pengunjung pria yang ingin membeli dan ingin mengetahui proses pembuatan yoghurtnya. Pengunjung itu juga menanyakan beberapa pertanyaan yang bersangkutan dengan profil usahanya. Akhirnya, Cindha menggunakan stock yang harusnya untuk penjurian untuk mendemokan cara pembuatan yo-blend. Ternyata, pengunjung pria tersebut adalah salah satu dewan juri yang menyamar.
“Untung pada saat itu saya sendiri yang lagi jaga stan,†ungkap Cindha.
Ide yang simple namun memiliki nilai jual yang tinggi inilah yang mampu membuat Cindha dari PENS dapat meraih juara 1 dan mendapatkan uang tunai senilai Rp 5.000.000,00. Pesaing terberatnya, PNJ hanya mampu meraih juara 2, stan terfavorit juri dan stan terfavorit pengunjung. Sedangkan di posisi ketiga, diraih oleh politeknik negeri Batam.
“Rencananya, uang ini nanti akan digunakan untuk membeli freezer agar bisa memperluas peluang pasar,†aku Cindha saat ditanyai akan digunakan untuk apa hadiah dari PMW expo. Sebenarnya, sudah ada juga yang ingin bekerja sama dengan Cindha untuk menjual yo-blend di Payakumbuh, hanya saja rencana bisnis ini masih terkendala masalah transportasi, bagaimana yoghurt dapat sampai ke pasar dan dijual sebelum 2x24jam.
Harapannya, semoga setelah ini mahasiswa yang ingin berprestasi di bidang kewirausahaan seperti Cindha dapat lebih diperhatikan agar bisa menghasilkan bibit-bibit prestasi baru. Selamat untuk Cindha dan teman-teman! (muf/lyn/rar)