EEPIS-Online (12/03), Masa perkuliahan di PENS masih baru memasuki awal, tapi nggak dipungkiri kalau mahasiswa PENS memang lagi hot dengan segala aktifitas, baik di perkuliahan maupun diluar. Rabu ini (12/03), komunitas Stand Up Comedy Sepuluh November dan Surabaya hadir untuk sejenak mengajak mahasiswa PENS terbahak-bahak dan melupakan segenap aktifitasnya.
Bekerjasama dengan himpunan mahasiswa informatika, New Born menjadi serangkaian acara Exhibition of Youth Marketing, Entertainment, Art, Technology Competition (Enumeration). Acara ini juga didukungoleh acara bergengsi dari himpunan multimedia broadcasting, MMB Fest.
Komunitas Stand Up Comedy Sepuluh November sendiri adalah kumpulan beberapa komika dari ITS, PENS dan PPNS. Oleh karena itu, dengan diadakannya acara New Born ini dapat lebih memperkenalkan mereka ketiga lingkup mahasiswa tersebut, khususnya PENS.
Meski acara baru resmi dimulai pukul 19.00, satu jam sebelumnya di sekitar gedung teater PENS mulai dipadati mahasiswa yang akan menonton untuk mendapatkan tiket yang telah mereka beli sebelumnya. Antusias mahasiswa untuk acara ini sangat tinggi. Terbukti 160 tiket berhasil sold out tanpa membuka loket on the spot.
Ada 7 komika yang menghibur para mahasiswa PENS pada malam hari ini. Diantaranya komika dengan nama panggung Panjoel, Ganjar, Lukman, Wira, Pepeng, Idan Bangsa dan Karjo. Secara bergantian, mereka memberikan guyonan-guyonan seputar kehidupan mahasiswa.
Salah satu komika diketahui ternyata merupakan lulusan teknik informatika PENS yang bernama Pepeng. “Banyak cewek ingin menjadikan drama korea di dunia nyata, ada adegan slow motion. Sedangkan aku tinggal di Mojokerto. Adanya laron, yang dislow motion,†guyon-nya.
Adalah Karjo komika terakhir yang menghibur penonton. Riuh tepuk tangan dan tawa para penonton memenuhi seisi teater ketika Karjo memulai leluconnya. Dengan kreatif, ia membahas masalah kesurupan.
“Sekarang lagi musim pake hijab, nah tetangga saya kemarin ada yang meninggal karena tercekik hijab,†ujar nya disambut tawa penonton.
Banyak sekali candaan ringan yang diberikan oleh para komika. Para penonton pun merasa tidak rugi karna telah membeli tiket seharga Rp 5.000,00.
“Ini merupakan acara yang menghibur setelah penat kuliah,†ungkap Nizar Habib Majid penonton dari 1 D4 teknik komputer A.
Di akhir acara, ketujuh komikabersama-sama mengadakan sharing kepada para penonton. Mereka menceritakan pada saat awal mereka menjadi komika. Mulai dari mengikuti open mic stand up comedy sampai bisa show seperti sekarang. (ber/nat)