EEPIS-Online, Berangkat dari berbagai latar belakang  yang berbeda, empat mahasiswa PENS yang tergabung
dalam tim EEPIS Inteligent Legend Robot (EILERO) bekerjama untuk mengembangkan
robot pemadam api ini. Ke Empat mahasiswa ini adalah Muhammad Chanif Chamarudin, Akhmad Zackarya, Koris Pramita, Ervanudin.

Sebelum mereka bergabung dalam tim robot, ke-empatnya
memiliki kesibukkan masing-masing. Seperti halnya Muhammad Chanif atau akrab di
panggil Iqhom yang selain aktif menjadi mahasiswa teknik elektronika, diapun
juga disibukkan dengan kegiatan non-akademik yakni organisasi. “Iqhom ini
sebelumnya aktif di organisasi, bahkan sempat hampir jadi penanggung jawab
kegiatan Java Robot Contents(JRC) di himpunannya, ” celetuk Khoris selaku ketua
tim.

Berbeda dengan Akhmad Zackarya yang meski merupakan
mahasiswa satu program studi elektronika juga, mahasiswa kelahiran Tulungagung ini
memiliki kesibukkan bukan dibidang organisasi namun lebih mengeksplor
kemampuannya di bidang akademik. Bukan hanya sekedar teori yang dipelajarinya,
namun kemampuan praktek yang sebagai andalannya. “Solder dan komponen merupakan
teman saya sedari smp, sayapun tidak sedikit membeli komponen-komponen itu
untuk belajar,” ujar Zackarya

Latar belakang kesibukkan boleh berbeda, namun berkat hobi
dan ketertarikkan dalam dunia robot membuat mereka kompak dalam hal mengukir
prestasi dibidang robotika. Dan pada akhirnya Iqhom dan Zackarya, dua mahasiswa
angkatan 2012 ini pada tanggal 24 September menyusul Khoris dan Ervan yang
sebelumnya telah menjadi tim EILERO.

EILERO robot yang sedang mereka kembangkan ini, merupakan
robot yang pada kesempatan tahun lalu meraih juara 1 dalam tingkat regional Jawa
Timur. Untuk mempertahankan prestasi itu bahkan untuk meningkatkan ke tingkat
nasional tim dibagi dalam masing-masing keahlian. Untuk pemograman ditangani
langsung oleh Khoris serta Iqhom. Sedangkan hardware oleh Zackarya dan desain oleh Ervan yang sedang mengenyam pendidikan di program studi mekatronika.

Meski tim yang saat ini bukan lagi sebagai generasi pembuat dimana
sudah ada bentuk robot pemadam kebakaran berkaki sebelumnya. Diakui bahwa proses
transfer ilmu yang butuh ekstra kerja keras dalam mempelajarinya. “2012 hingga
2013 merupakan generasi pembuat, dan kini 2014 kita merintis dari awal dalam
hal memahami ilmu untuk mendapatkan performa robot yang jauh lebih baik,” imbuh
Koris.

Tidak mudah, namun tim yang terkenal jail dikalangan tim-tim
lainnya ini cukup menikmati rutinitas mereka menjadi tim kebanggan PENS.
Dikesempatan yang tidak banyak H-42 road to KRPAI Regional 2014, kerap kali
mereka mencairkan suasana dengan bernyanyi bersama. Lagu faforit mereka adalah
lagu we are the world- Michael Jackson yang juga sebagai lagi penyemangat di
tim mereka.

Walaupun peraturan yang jelas mengenai devisi kontes robot pemadam api ini belum ada, tim ini telah menyiapkan kemungkinan peraturan yang dipakai.“Tetap semangat, terus bekerja keras, dan jangan lupa untuk doa, lawan tersulit
adalah diri kita sendiri dan kemenangan hanyalah bonus, ” ujar Koris mahasiswa
D4 teknik elektronika 2011. (arn)

wpChatIcon
EnglishIndonesian