EEPIS-Online (29/03), Dua belas hari menjelang pemilihan umum badan legislatif, Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD), masyarakat disugihi banyak sekali pilihan
calon wakil rakyat. Berbagai
nama dari berbagai partai
politik (parpol) saling berebut
kursi di parlemen.
Banyak sekali kalangan yang ikut
serta dalam pesta
demokrasi rakyat yang diselenggarakan pada 9 April 2014 mendatang. Nama-nama dari rakyat biasa, sampai kalangan artis
mengisi daftar calon legislatif parpol, dimana setiap parpol menyediakan sepuluh sampai duabelas nama.
Tidak hanya itu, masyarakat Indonesia juga diramaikan
oleh hangatnya bursa calon presiden Republik Indonesia yang proses eksekusi
pemilihannya akan dilaksanakan tepat dua bulan setelah pemilihan legislatif.
Yakni pada tanggal 9 Juni 2014.
Masyarakat pun dihimbau untuk tidak salah pilih dalam
memilih bakal
calon wakil
rakyat ini. Jujur, adil,
tegas dan amanah menjadi tolok ukur utama bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan
hak pilih. Lantas, jika dilihat dari kacamata mahasiswa PENS, pemimpin seperti
apa yang mereka impikan untuk memimpin negeri ini?
Javan Aristianto Pradana – Presiden
Badan Eksekutif Mahasiswa PENS 2013-2014
“Pemimpin Indonesia yang idaman itu karakteristknya
memiliki sifat-sifat yang mampu mengetahui kebutuhan rakyat secara langsung.
Tidak hanya duduk di belakang meja, duduk di istana maupun di parlemen, tanpa
mengetahui kondisi rakyat secara langsung. Tapi, harus mengetahui kondisi
rakyat secara langsung. Kemudian, bisa membuat kebijakan-kebijakan yang pro
rakyat. Pemimpin yang benar-benar membela kepentingan
nasional, bukan atas dasar istilahnya bujukan-bujukan maupun pendekatan dari
orang asing untuk membuat kebijakan-kebijakan nasional ke depan. Karna selama ini saya merasa kebijakan
nasional sangat dipengaruhi oleh asing dan itu tidak menguntungkan bagi kita.
Jadi, pemimpin yang mampu membuat kebijjakan yang pro
rakyat dan pemimpin yang merakyat. Karna memang wakil harusnya merakyat,â€
Vicky Arie Pradana – Ketua Himpunan Mahasiswa
Elektro Industri 2013-2014
“Menurut saya, untuk pemimpin yang dibutuhkan di
Indonesia ya, yang pertama Indonesia
ini memerlukan pemimpin yang jujur, adil, bijaksana, sehingga rakyatnya dapat
merasakan lagi yang namanya kemakmuran dan kesejahteraan,â€
Roman Bangsacara – Ketua Himpunan Mahasiswa
Telekomunikasi 2013-2014
"Pemimpin yang baik bagi bangsa Indonesia itu pemimpin
yang lebih mengerti rakyat. Tindakannya itu langsung, nggak hanya kata-kata,â€
Mahendra Wicaksono – Ketua Himpunan Mahasiswa
Informatika 2013-2014
“Ya menurutku sih
pemimpin Indonesia yang buat ke depan ini harus punya jiwa pemimpin. Dia juga
harus bisa mewadahi seluruh aspirasi rakyat Indonesia. Dan yang pasti tidak
mengobral janji,â€
Novenda Nur Alfath Salim –
Ketua Himpunan Mahasiswa Multimedia Broadcasting 2013-2014
"Pemimpin yang memiliki kapasitas. Jadi mereka,
pemimpin-pemimpin itu benar-benar mengerti apa kekurangan bangsa kita. Dan
ketika mereka menjadi pemimpin, harusnya mereka mempunyai cirri-ciri agar
bangsa menjadi lebih maju,â€
Fauzi Akbar – Mahasiswa 2012 D4 Teknik
Elektronika
“Kalau menurut saya, pemimpin untuk Indonesia adalah
pemimpin yang bisa membuat Indonesia untuk menjadi lebih baik,â€
Tyo – Mahasiswa 2013 D4 Teknik Mekatronika
“Menurut saya karakteristik pemimpin yang baik ialah
yang jujur pertama. Kedua yaitu tegas,â€
Semua orang memiliki karakteristik pemimmpin idaman
masing-masing. Sebagai contoh adalah yang teleh dijabarkan oleh beberapa
mahasiswa PENS di atas. Oleh karena itu, pemilihan umum 2014 ini diharapkan
menjadi awal mula perubahan yang baik, apalagi di pesta demokrasi ini, rakyat
sendiri yang akan memilih pemimpin dengan karakteristik mereka masing-masing. Menghindari
golongan putih (golput) pun harus dilakukan. Karena satu suara begitu berarti
untuk perubahan Indonesia. Selain itu dengan memberikan suara aktif kita
mengurangi risiko atau kecurangan yang bisa diakibatkan dari suara golput. (ber/nan)