EEPIS-online (2/4), Sekitar sepuluh bulan melakukan persiapan, akhirnya hari
ini (2/03) tim EEPIS fire fighting robot (EFFIRO) terbang ke Amerika
pukul 09.15 wib dengan maskapai Cathay Pasific. Bersama
dengan bapak Eko Henfri Binugroho S.ST.,M.Eng. dan bapak Rahardhita
Widyatra Sudibyo S.ST sebagai pembina, tim akan bertanding dalam ajang
robot pemadam api internasional, Trinity College Fire Fighting Home
Robot Contest (TCFFHRC).

Berpartisipasi dalam perlombaan tingkat
internasional ini merupakan hadiah tersendiri bagi ketiga punggawa
EFFIRO yang telah berhasil menjuarai kontes robot Indonesia (KRI) 2013
divisi  kontes robot pemadam api Indonesia (KRPAI) beroda. Adalah Derry
Pratama, Mughny Syahid dan Syaiful Fatoni. Dan kesempatan ini adalah
pertama kalinya tim KRPAI PENS mewakili Indonesia.

Demi suksesnya tim EFFIRO di Amerika, tidak hanya persiapan teknis pembuatan dan penyempurnaan robot yang dilakukan oleh mereka. Ketiga perwakilan PENS ini kemarin (1/03)  juga telah meminta doa restu langsung kepada direktur PENS bapak Dr. Zaenal Arif S.T., M.T.

Keberangkatan tim robot pemadam api ini juga mendapat dukungan penuh dari bapak Dr. Indra Adji Sulitijono ST. M.Eng., selaku asisten direktur bidang kemahasiswaan PENS. Dosen mekatronika ini sempat menemui tim saat perjalanan menuju ke bandara internasional Juanda dan memimpin doa untuk keselamatan dan keberhasilan tim EFFIRO. “Semoga bisa pulang dengan membawa medali emas,” harap bapak Indra di akhir doanya.

Tidak tanggung-tanggung, tidak hanya satu robot saja yang akan bertanding di laga TCFFHRC  melainkan tiga robot sekaligus. Eepis Intelligent Leg Robot (EILERO), si robot pemadam api berkaki rupanya tidak ingin ketinggalan. Si lincah ini juga akan "unjuk gigi" di ajang serupa namun di divisi walking berbeda dengan EFFIRO yang berada di divisi Senior.

Strategi khusus pun digencarkan oleh para punggawa EFFIRO. Mereka benar-benar menyiapkan EFFIRO dengan memperhatikan segala aspek penilaian guna mendapatkan point tertinggi. Aspek penilaiannya diantaranya yaitu kecepatan, hanging, furniture, suara, aktivasi dan memadamkan api menggunakan air.

“Saingan terberat kami mungkin Cina, di sisi kecepatannya. Hanya saja mereka memadamkan menggunakan baling-baling, sedangkan kami sudah mempersiapkan untuk menggunakan air,” ungkap salah satu tim yang akrab disapa Toni.

Begitu antusiasnya tim EFFIRO kali ini sangat terasa. Sehingga antisipasi untuk berbagai kemungkinan terburuk telah dipersiapkan. Mulai hal sederhana berupa penempatan battery robot di tempat yang aman saat memasuki bandara hingga  alat pengering rambut yang akan digunakan untuk memanaskan sensor, jika faktor kelembaban udara di Amerika mempengaruhi kinera sensor.

Rencananya, setelah sampai di Amerika nanti, tim EFFIRO akan langsung menguji coba robot pemadam apinya, sebelum bertanding pada tanggal 5-6 April mendatang. Dengan seluruh dukungan dari keluarga besar PENS, semoga EFFIRO maupun EILERO sukses dan meraih kemenangan dalam ajang Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di Amerika!(ber/aik)

wpChatIcon
EnglishIndonesian