EEPIS-Online(23/04), Empat puluh lima tahun sudah Perserikatan
Bangssa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan 22 April sebagai hari bumi yang diperingati
lebih dari 175 negara. Indonesia pun menjadi salah satu negara yang
memperingatinya. Untuk itu, komunitas mahasiswa pencinta alam (mahetala) PENS punya
cara sendiri untuk memperingati hari bumi.
Tanggal 18-19 April kemarin,
mahetala PENS telah berhasil menginjakkan kaki mereka di puncak Gunung Penanggungan.
Di sana, mereka dengan semangat membersihkan lingkungan gunung sebagai langkah
kecil untuk bumi yang lebih baik. Tidak lupa mereka juga mengabadikan setiap
kegiatan mereka selama di penganggungan menggunakan pocket camera.
Foto-foto kegiatan peduli
lingkungan Mahetala tersebut dipamerkan dalam galeri hari bumi yang digelar di
hall D4 sejak kemarin (22/04) hingga hari ini (23/04). Dalem galeri tersebut,
artikel-artikel seputar hari bumi lengkap dengan tips-tips untuk menjaga
linkungan di bumi pun dapat ditemukan di sana.
Mahetala juga membuat satu
karya hasil 3R (reduce, reuse and
recycle). Karya daur ulang tersebut adalah sebuah pohon yang ratingnya
terbuat dari ranting kering dan daun-daunnya terbuat dari kardus yang sudah
tidak terpakai. Setiap helai dedaunan kardus tersebut tersirat beberapa pesan
kepada kita semua untuk lebih peduli dengan kondisi bumi saat ini.
“Ini merupakan salah satu
cara kami untuk memperingati hari bumi. Kami pun juga menaruh harapan untuk
bumi yang lebih baik setelah ini,†ungkap Freeday Errigo Firdaus Samaqi, salah
satu anggota mahetala PENS.
Selain membuka galeri hari
bumi untuk mahasiswa PENS, mahetala juga membuat beberapa banner yang dipasang di kantin.
Banner tersebut berisikan
himbauan kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika PENS untuk menjaga
kebersihan lingkungan. Dimulai dengan membuang sampah pada tempatnya dimanapun
berada.
Di hari bumi ini, diharapkan
tidak hanya komunitas-komunitas pencinta alam saja yang sadar untuk menjaga dan
merawat bumi, melainkan kita semua makhluk hidup yang ada di bumi berkewajiban
menjaga dan merawatnya dari berbagai kerusakan. Oleh sebab itu, untuk
mengurangi efek pemanasan global alangkah baiknya jika setiap orang sadar akan
menjaga bumi ini dengan berbagai langkah kecil lainnya. (ber/aik)