EEPIS-Online(8/6), Program Project
Bee
kembali gelar lagi tahun ini. Dengan menyuguhkan konsep yang berbeda
dan lokasi penyelenggaraan yang berbeda yakni di Bali, seleksi tahun ini semakin ketat.
Seleksi lanjutan setelah seleksi proposal dilakukan pada Sabtu (7/6) kemarin.

Seleksi kali ini merupakan walk in interview test mengenai
minat, kemampuan akademis, dan non-akademis. Peserta pun diseleksi dalam dua
bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam pelaksanaannya, para
peserta diberikan waktu untuk menjelaskan ide kreatif dalam proposal mereka.

Ide yang dibuat tersebut, nantinya akan di diskusikan dan diimplementasikan
 dengan peserta lain dari Mahasiswa Korea
dan Malaysia. Sebanyak 19 peserta dari 22 pendaftar hadir dalam walk in
interview
kali ini.

Dalam pelaksanaannya pada bulan Agustus mendatang. Para peserta akan
dibagi dalam 10 tim yang terdiri atas 2 mahasiswa Indonesia, 2 mahasiswa Korea
dan 1 mahasiswa Malaysia. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini Universitas Telkom
dan Politeknik Negeri Bali, sebagai tuan rumah, turut bergabung dalam Project
Bee
.

Tim juri kali ini terdiri atas Dwi Kurnia
BasukiS.Si, M.Kom, Iwan Kurnianto, S.ST. MT., A.R. Anom Besari, S.ST, M.Sc,  dan Achmad Subhan KH, ST, MT. mengungkapkan
bahwa akan dikirim ada 15 orang.

"Peserta sendiri bisa diambil 75% dari
proses seleksi dan sisanya 25% dari anak EEPIS Robotics Research
Center(ER2C)atau bahkan bisa 50% nya," ujar Dwi Kurnia Basuki.

Dengan waktu yang lebih lama, tanggal 11-22
Agustus (2 hari), para peserta nantinya juga akan menghadiri ABC (Alliance of Bee Centers) International
Conference,
di selama satu hari. Selain itu, peserta diharapkan mampu
menjadi seorang inventor dengan membuat karya inovatif yang mampu membantu
masyarakat lokal.

“Kegiatan ini merupakan media untuk para
peserta bisa berkreasi, memberikan inovasi baru di masyarakat. Setelah
mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta mampu menjadi seorang inventor
kreatif yang siap terjun ke masyrakat,” imbuh Dwi. (and)

wpChatIcon
EnglishIndonesian