EEPIS-Online – Sekali lagi mahasiswa PENS menorehkan prestasi
di bidang Teknologi. Sebanyak dua tim mahasiswa PENS berangkat mengikuti bootcamp APICTA (Asia Pacific Information and Communication Technology Alliance) Award 2014 di Hotel
Mercure Jakarta Sabang, Selasa (7/10).
Kegiatan ini di sposori oleh ID-SIRTII KOMINFO dan Asosiasi
Peranti Lunak Telematika Indonesia(ASPILUKI). Bootcamp kali ini bertujuan untuk mempersiapkan para nominator
perwakilan Indonesia di ajang Asian Pasific ICT Alliance(APICTA) Award yang
akan diselenggarakan pada akhir November mendatang.
Semula, APICTA Award 2014 yang diikuti member economies se-Asia Pasifik ini hendak dilaksanakan di
Pakistan. Namun karena masalah keamanan, akhirnya APICTA Award 2014
dilaksanakan di Jakarta, Indonesia. BINUS INTERNATIONAL fX Senayan akan menjadi
tempat penjurian peserta, sedangkan malam penganugerahan akan dilaksanakan di
Gedung Serbaguna Senayan GBK.
Peserta dari bootcamp APICTA
ini merupakan para jawara dalam ajang INAICTA 2014 lalu, namun tidak semua
pemenang yang berhasil lolos untuk mengikuti bootcamp ini. Penjurian yang dilakukan oleh juri yang berasal dari
kalangan penggiat IT hanya mengambil 30 karya yang layak dan sesuai dengan
kriteria APICTA Award 2014. Selain karya dari ajang INAICTA, terdapat pula
produk dari lembaga atau perusahaan terpilih di Indonesia yang diikutkan karena
memang sudah terbukti diterapkan dan dipasarkan.
Karya mahasiswa PENS yang terpilih menjadi nominator APICTA
Award tersebut adalah LCGS dan 2in1 DiaMon. Kedua tim tersebut merupakan tim
yang mendapatkan penghargaan winner pada Indonesia ICT Award(INAICTA) yang
digelar Agustus lalu. Untuk bootcamp sendiri tim LCGS diwakili oleh Edwin
Aditya Herbanu dari D4 Teknik Mekatronika sedangkan untuk tim 2in1Diamon diwakili
oleh Achmad Sayfudin dan Rendra Budi Hutama dari D4 Teknik Informatika.
Beberapa tim mengalami pemindahan kategori menyesuaikan
dengan APICTA. Tim dari PENS yaitu LCGS yang pada awalnya dalam INAICTA masuk
dalam Applicative Robot pindah dalam
kategori Sustainability & Environment
Technology. Sedangkan 2in1 DiaMon yang pada awalnya di kategori Health and Well Being pindah ke kategori
Tertiary Student Projects.
Bootcamp yang
berlangsung selama dua hari ini dimulai dari tanggal 8 Oktober 2014
hingga 9 Oktober 2014, terbagi menjadi 3 sesi yaitu materi, presentasi dan 1to1
Coach. Dalam sesi materi, peserta mendapatkan pengarahan mengenai APICTA Award,
kriteria penjurian, stategi dan pembentukan mindset kompetisi, bussines canvas
model dan teknik presentasi.
Setelah mendapatkan materi, peserta bootcamp harus
mempresentasikan karyanya secara menarik dengan menggunakan bahasa Inggris
dalam sesi presentasi. Sedangkan untuk sesi 1to1 Coach, peserta akan
mendapatkan pengarahan dan perbaikan dari para coach masing-masing secara
eksklusif.
"Pada awalnya ketika terpilih menjadi nominator APICTA,
saya agak ragu. Namun karena dukungan
dari para dosen, coach dan teman-teman saya akhirnya berangkat dan semangat
mengikuti bootcamp ini," ujar Edwin perwakilan dari PENS.
Bersama-sama dengan berbagai perwakilan perguruan tinggi
terkemuka lain seperti ITB dan UI serta lembaga-lembaga profesional lainnya,
tim dari PENS belajar bersama bagaimana melakukan presentasi produk yang
menarik. Hal tersebut tidak lebih untuk mencapai satu tujuan, yaitu
mengharumkan nama Indonesia di mata Internasional dengan karya-karya yang
inovatif.
"Pada tahun 2008 ketika Indonesia juga menjadi tuan
rumah APICTA Award, Indonesia berhasil meraih 3 gelar winner dan 1 married,
kali ini target kita minimal 5 winner lah", harap Eko K. Budiardjo selaku
salah Executive Commitee APICTA asal Indonesia. (ren/and)