EEPIS-Online (11/10), Setelah 20 menit menunggu di buffer room, pukul 11.30 WIB robot rotary wing PENS (EMIRO) mulai memasuki Ground control station. EMIRO mulai mempersiapkan seluruh sistemnya dengan serapi mungkin. Akhirnya tim EMIRO mulai menerbangkan wahana/robotnya dengan pilot Miftahur Rujik.

Robot dengan empat propeller ini berhasil take off dari helipad dengan smooth. Ditengah saat flying robot jaringan telemetri terputus, sehingga robotpun tidak bisa diswitch ke mode autonomus. Hingga waktu hampir habis robot masih dibawah kendali pilot sehingga di akhir waktu pertandingan EMIRO langsung landing tanpa pidah mode ke autonomus sehingga payload pun tidak dijatuhkan.

Rujik selaku pilot menyatakan bahwa troble disebabkan karena range signalnya terbatas. "Sayang sekali tim PENS masih pertama kali ikut kompetisi ini sehingga tampak beberapa kekurangan," ujar Rujik. Pasca melakukan pertandingan dirinya menyatakan banyak tim menggunakan antena untuk menjaga range sinyal. (nan/ifl/dio)

wpChatIcon
EnglishIndonesian