EEPIS Online – Sirkuit Kenjeran Surabaya kembali
diramaikan oleh
ajangIndonesia Energy Marathon Challenge (IEMC) 2014. Ajang otomotif
bergengsi ini diselenggarakan selama empat hari yakni 16 – 19 Oktober 2014. Di tahun ketiga ini, tim mobil hemat
energi Cha PENS mengirimkan dua tim
kebanggannya yaitu Cha PENS Proto dan Cha PENS Urban untuk berlaga dalam
kompetisi tersebut.
IEMC tahun ini melombakan 68 unit mobil hemat energi yang datang dari
60 universitas, institut dan politeknik di seluruh Indonesia. Perlombaan dibagi
dalam dua kategori yakni prototype dan urban concept.Ditiap kategori terdapat empat kelas berdasarkan bahan bakar yang
digunakan yaitu bahan bakar bensin, diesel, listrik dan etanol. Dengan
mengangkat tema innovate and inspire, acara ini juga diwarnai dengan photo
contest, tour session juga kompetisi off track (Best Team, Best Video,
Best Design).
Sebebelum berpacu, tiap tim harus melewati 10 pos untuk melakukan
proses scrutineering (uji kelayakan). Pos 1 mengecek berat kendaraan dan
berat pengemudi, pos 2 mengecek dimensi (ukuran) kendaraan, pos 3 menguji
pengereman statis, di pos 4 terdapat pemeriksaan safety belt, roll back dan
towing back, pos 5 menguji akses pengemudi dan kemampuan pandang, di pos 6
terdapat pemeriksaan lampu dan wiper, sedangkanpemeriksaan
transmisi, gas buang dan saluran bahan bakar di pos 7, lalu pos 8 menguji wiring
diagram dan kelistrikan, di pos 9 pengecekan klakson dan kebisingan mesin,
dan di pos yang terakhir terdapat pengecekan tombol darurat, slalom dan
pengereman. Tiap tim yang lolos tes di 10 pos tersebut baru diperbolehkan
melaksanakan race.
Dihari kedua, tim Cha PENS Proto yang berada dibawah bimbingan Bapak Mochammad
Machmud Rifadil, S.ST, MT ini telah lolos proses scrutineering sehingga
mampu melakukan race. Hal yang sama juga dirasakan tim Cha PENS Urban yang
dibawahbimbingan Bapak Syechu
Dwitya Nugraha, S.ST. Walau sempat mengundur waktu untuk memasang keamanan
rantai pada proses scrutineering, tim urban tetap berhasil lolos uji
kelayakandihari yang sama.
Dihari ketiga tim Cha PENS Proto memasang blower dan menambahkan
ventilasi disekeliling engine guna menurunkan suhu motor yang sempat tinggi.
Tim ini mengalami kenaikan efisiensi pada hari keempat. Nilai efisiensi yang
semula benilai 109 km/kWh dan sempat turun menjadi 98 kWh.Pada race terakhir, Cha PENS Proto mengalami kenaikan hingga 113
km/kWh dengan waktu tempuh selama 23 menit 41 detik dalam 1 race (8 kali
putaran).
Sedangkan tim Cha PENS Urban, accunya sempat mengalami kerusakan
pada hari ketiga yang disebabkan oleh over charging serta transmisi yang
kurang baik. Namun tim ini telah menambahkan beberapa komponen tambahan untuk
meningkatkan performa pada hari keempat.
Diakhir
ajang ini Cha PENS Urban tidak mampu menggunguli lima
dari enamtimdi kategori
urban listrik. Dengan begitu menghantarkantimNogogeni-1 menjadi pemenang pertama
dengan efisiensi 109 kWh dan Titen EV-1 asal Universitas Jember menjadi
pemenang kedua dalam kategori urban listrik. Tidak berbeda dengan yang dialami
team Cha PENS Proto, meski telah beberapa kali berhasil menyelesaikan race. Nasib Cha PENS Proto tidak sebaiktimArjuno Hore UI dan APPATTE62 Brawijaya
1 yang berhasil menduduki peringkat teratas, dan menghantarkan menjadi pemenang
pertama dan kedua dalam kategori prototype
listrik. (ENTcrews)