EEPIS Online – Menjadi pendatang di sebuah kota baru seperti Surabaya kerap kali membuat kebingungan dengan akses kota yang begitu luas dan padat. Hal serupa juga dialami mahasiswa baru PENS yang masih memasuki bulan ketiga perkuliahan. Menanggapi hal tersebut Badan Semi Otonom Sistem Pembangkitan Energi mengadakan Adventure City sebagai salah satu program kerja.

Tahun ini Adventure City telah memasuki kali kedua pelaksanaannya. Ratna Patmasari bertindak selaku penanggung jawab sekaligus steering committee dalam agenda ini. Tidak sendiri, dalam mengonsep kegiatan, mahasiswa 2013 asal kediri ini dibantu oleh tiga orang lainnya diantaranya Rio Adi Kristian, Adam Noor Ardiansyah dan Putriana Rahmawati. Selama pengonsepan memakan waktu kurang lebih satu bulan.

Tugu Pahlawan yang berada di kawasan Surabaya Utara dipilih sebagai start dan finish. Beberapa alasan pemilihannya dikarenakan sudah familiarnya tempat ini di kalangan mahasiswa dan juga disediakannya area parkir. Bahkan untuk mahasiswa dengan acara tertentu, pihak operasional Tugu Pahlawan membebaskan biaya masuknya. 

Peserta Adventure City yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2014 sebanyak 27 orang. Saat berada di start, peserta di briefing tentang pelaksanaan kegiatan, dibagi dalam tim yang terdiri dari 5 sampai 6 orang. Masing-masing tim diberikan uang sejumlah IDR 90.000 dan air minum untuk bekal selama perjalanan. Untuk mengetahui tingkat survive mereka, seluruh alat komunikasi dan dompet dititipkan kepada panitia. Setiap tim hanya diperbolehkan membawa satu telepon genggam dari panitia yang sudah diprovide nomor dan pulsa. Setelah di briefing setiap tim langsung menuju posnya masing-masing dan berkeliling ke tiap pos untuk mendapatkan materi.

‘Exploring Surabaya’ adalah tema yang diangkat dalam Adventure City yang berlangsung pada minggu lalu (15/11). Sesuai dengan tema, mahasiswa harus melewati beberapa pos yang terbagi dalam tujuh titik. Pos-pos tersebut diantaranya, Taman Jayengrono Jembatan Merah Plaza, Gedung Nasional Indonesia (GNI), Pasar Genteng, Taman Ekspresi, Taman Apsari, Taman Bungkul dan Kebun Binatang Surabaya (KBS). Mengingat trek yang cukup panjang, jumlah uang yang diberikan di setiap tim juga sudah diperkirakan untuk menggunakan transportasi umum.

Di Taman Jayengrono peserta dilatih untuk mental kuat dan kekeluargaan, menuju GNI peserta diminta untuk mempertanggung jawabkan perjalanan yang telah ditempuhnya, di Pasar Genteng mahasiswa 2014 diminta mengenali nilai resistor melalui warna gelang dan ditunjukkan bahwa di tempat inilah biasanya mahasiswa teknik sering mencari komponen elektrik. Saat di Taman Ekspresi dan di KBS mahasiswa melakukan sharing. Kekompakan tim diuji di taman apsari dengan game unik, kebahagiaan peserta juga muncul saat melalui pos taman bungkul, disini peserta mencicipi makanan khas surabaya yakni semanggi dan juga melakukan foto selfie tiap tim.

Selama Adventure City berlangsung, mahasiswa 2014 belajar banyak nilai seperti sense of belonging, survive, koordinasi, saling percaya, saling membantu, berkomunikasi dengan orang baru, mengetahui sejarah dan area surabaya, serta kekompakan. Keamanan peserta tidak luput dari awasan panitia yang tersebar di banyak titik, serta disiapkannya sie kesehatan yang selalu mobile di seluruh titik kegiatan.

Acara yang cukup menguras tenaga ini berlangsung selama kurang lebih 12 jam. Finish terletak di Tugu Pahlawan, disini peserta saling sharing pengalamannya sepanjang perjalanan. Bahkan hampir seluruh dari mereka merasa senang dengan cara ‘Exploring Surabaya’ ini. "Adventure city seru, menambah pengalaman dan wawasan, menambah rasa kekompakan, mengasah softskill juga," ujar Rif’atus Sholihah. (nan)

wpChatIcon
EnglishIndonesian