EEPIS Online, Pada divisi Kontes Robot Abu Indonesia (KRAI) PENS Robot Badminton (Proton) memasuki lapangan pada 14.20 WIB untuk melakukan running test pertama. Tidak jauh berbeda dengan permainan badminton pada umumnya, Proton harus menyesuaikan diri dengan lapangan untuk mampu melakukan service dan tangkis shuttlecock.
Running test dilakukan selama 10 menit tanpa lawan. Selama running test tim KRAI diberikan keleluasaan untuk menguji performa di lapangan. Selama uji performa robot ini berlangsung tim yang dirasa paling berat adalah RI-NY asal Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Berbeda dari sebelumnya, dimana poin ditentukan dengan skor dan juga waktu, saat ini pemenang hanya ditentukan oleh poin. Tim yang menang dalam pertandingan adalah tim yang mampu mencapai skor sebanyak 5 poin tanpa ditentukan batas waktu.
"Kendala terbesar ada di mental peserta, peserta terlihat punya beban. Itulah yang membuat kurang maksimal," ungkap Fernando Ardila, pembimbing II KRAI. KRAI akan melakukan running test kedua pada 18.30 WIB. Harapannya di running test kedua performa Proton mampu lebih maksimal dan tidak terbebani lagi seperti saat uji lapangan pertama. (ENT)