EEPIS-Online, Inovasi dalam dunia pemadam kebakaran kini sedang di tingkatkan oleh mahasiswa Indonesia melalui ajang Kontes Robot Indonesia. Untuk itu tahun ini, KRI kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) untuk devisi beroda maupun berkaki seluruhnya akan menghadapi kondisi asesori yang sama dan simetris antara sisi merah ataupun biru, mulai dari letak api, konfigurasi pintu dan lainnya yang di atur oleh dewan juri. 

Pada pelaksanaan hari pertama KRI regional IV, robot – robot yang didesain untuk mampu bergerak autonomous di lapangan yang mensimulasikan rumah, serta mampu mengatasi halangan, melewati lorong untuk mencari dan menemukan sumber api (lilin) dipertemukan untuk melakukan simulasi pertandingan. Hari ini, akan ada tiga kesempatan yang di berikan kepada seluruh tim KRPAI baik beroda maupun berkaki.

Pada running test pertama yang di mulai pada pukul 13.00, setiap tim berkesempatan untuk melakukan uji lapangan dan memasukkan data. Barulah pada Running test kedua, yang di laksanakan pada pukul 16.00 dilaksanakan simulasi pertandingan. Pada simulasi pertandingan kali ini, EFFIRO yang merupakan robot pemadam PENS kategori beroda menang telak melawan Pati_Geni robot jebolan Politeknik Negeri Madiun dengan selisih memadamkan api 17,6 detik. 

Tidak mau kalah dengan EFFIRO, EILERO yang merupakan kategori KRPAI berkaki mampu memadamkan titik api pertama dengan waktu 137 detik dan 6 detik kemudian mampu memadamkan titik api kedua. Meski telah berhasil menuntaskan misi, tim EILERO bukan berarti tidak mengalami kendala.

Kendala yang sudah di prediksi oleh tim eilero ini adalah terjadi tabrakan dengan tim lawan. "Hal ini sendiri terjadi karena sistem perlombaan kali ini yang digunakan adalah sistem batle jadi sangat memeungkin adanya tabrakan," ujar salah satu pungawa EILERO. (entcrews)

wpChatIcon
EnglishIndonesian