EEPIS
Online – ERISA tampil cantik di penampilan kedua pada 12.05 WIB
tadi. Makin optimis maju ke babak final berdasarkan perbandingan dengan
lawan-lawan dari perguruan tinggi lainnya. ERISA juga juga tampak lebih akurat
saat mendeteksi musik, hal ini dibuktikan dengan ketepatan waktu berhenti yang
lebih akurat jika dibandingkan dengan pernampilan pertama sebelumnya.
Erisa memulai penampilannya dari kubu biru. Tampak
lancar dan tidak mengalami kendala apapun. Pada penampilan kali ini ERISA
mampu berhenti tepat saat musik dihentikan, berbeda dengan penampilan pertama
dimana ia baru berhenti 2 detik setelah musik dihentikan. Alhasil ERISA kompak
maju ke garis finish dengan rapih.
Pemandangan berbeda tampak dari penampilan VI-ROSE asal
ITS yang sempat jatuh dizona tengah hingga menyebabkan kepala salah satu
robotnya patah. VI-ROSE yang sempat terjatuhpun kembali ditegakkan oleh salah
satu peserta asal ITS, namun sayang kepala boneka yang patah tak mampu
dibenahi, hingga VI-ROSE harus menyelesaikan penampilan keduanya dengan kurang
maksimal.
Hal serupa dialami oleh Damarwulan asal UNESA
yang terjatuh saat berada tepat 5 cm
dibelakang garis finish. Sayangnya hingga akhir penampilan, Damarwulan tidak
diangkat hingga hanya satu robot Damarwulan yang mampu mencapai garis finish. (ENT)