EEPIS-Online, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya(PENS) gigit jari, PENS yang
biasanya digadang-gadang bisa melaju hingga ke tingkat nasional untuk kategori
Kontes Robot ABU harus terhenti di babak penyisihan group. Seperti yang di
ketahui bahwa PROTON, robot KRAI buatan mahasiswa PENS, sedari awal tidak
menunjukkan performa yang apik.
Tiga kali dalam bertanding di babak penyisihan group, tidak
sekalipun PROTON mampu memenangkan laga pertangingan bulu tangkis ini. Alhasil
PENS harus rela ditinggalkan oleh Universita Brawijaya, Politeknik Negeri
Jember, Politeknik Negeri Banyuwangi, Universitas Negeri Surabaya, PPNS,
STIKOM, ITS, dan Universitas Muhammadiyah Malang yang berhasil melenggang ke babak perempat final.
Kekecewaan tak hanya dialami pungawa PROTON namun pendukung
setia yang datang yakni EEPIS Support Team (EST). “Rasanya ya sedih. Mental
anak KRAI dirasa kurang. Butuh latihan lagi dan lagi. Sering ngadain demo kalo
bisa," ujar Dika mahasiswa Teknik Elektronika 2013.
Kini kemenangan PENS hanya tergantung dari kemenangan ERISA
sang robot penari, EFFIRO dan EILERO robot pemadam, dan tentunya EROS robot
sepak bola andalan kampus PENS. (ENT)