EEPIS-Online(14/06).
Pertandingan perebutan juara 3 dan harapan divisi KRPAI Beroda antara
Playmaker Politeknik
Mekatronika Sanata Dharma dan MOBO-EVO
dari Universitas Negeri Yogyakarta selesai pada pukul 14.00. Pada
perebutan juara 3 di divisi ini, baik playmaker dan MOBO-EVO
berlomba-lomba untuk memadamkan api. Sayangnya, robot dari
Universitas Negeri Yogyakarta, MOBO-EVO berada di posisi juara
harapan dan playmaker menjadi juara ketiga.

Acara
dilanjutkan dengan perebutan juara 1 dan 2 antara EFFIRO, robot
pemadam api andalan dari PENS dengan Beater 2.3 dari Unissula. Pada
babak ini, EFFIRO yang berada di kubu biru tidak berjalan mulus.
Pasalnya, baru saja pertandingan dimulai, EFFIRO sudah terkena
pinalti 0.5.

Berbeda
dengan Beater yang dengan gesitnya memadamkan titik api pertama.
Disusul dengan memadamkan titik api yang kedua. Sama halnya seperti
EFFIRO, Beater 2.3 juga terkena pinalti setelah memadamkan api yang
kedua. Sehingga nilai untuk Beater menjadi 9.5.

Lapangan
KRPAI Beroda semakin memanas, EFFIRO sedari tadi masih belum bisa
menemukan titik api. Sedangkan robot dari UNY, sudah mematikan lilin
yang ketiga. Masih kurang puas, Beater 2.3 ini masih terus berputar
menyusuri labirin untuk menemukan titik api.

Dengan
sangat responsif, Beater menemukan titik api keempat dan
mematikannya. Suasana pun menjadi menegangkan, pasalnya hanya 1 titik
api yang tersisa. Baik EFFIRO maupun Beater sama-sama ingin mengambil
poin di lilin terakhir. Akhirnya, Beater yang menemukan lilin
terakhir yang harus dipadamkan. Dengan begitu Beater menjadi juara 1
di divisi KRPAI Beroda dengan skor 24.5. Hal ini menandakan, EFFIRO
harus legowo berada di posisi kedua. (ENTCrews)

wpChatIcon
EnglishIndonesian