4/10) Mahasiswa PENS, Andy Yuniawan dan Eko Mustofa prodi D4 Teknik Mekatronika ini berhasil mengukir prestasi di bidang Robotika. Setelah melalui proses seleksi yang penjang, akhirnya mereka berdua terpilih sebagai delegasi Indonesian untuk ASEAN Skills Competition (ASC) XI tahun 2016, yang diselenggarakan pada 21-29 September 2016, di Malaysia Agro Exposition Serdang (MAEPS) Kuala Lumpur, Malaysia.
Di bawah bimbingan Dr. Indra Adji Sulistijono, ST, M.Eng. mereka mengutak-atik robot FESTO agar dapat melewati rintangan serta menyelesaikan misi yang terbagi ke dalam 3 jenis pertandingan selama tiga hari perlombaan.Petandingan di hari pertama temanya ASEAN Economic Community, dimana robot dituntut dapat bergerak secara tepat dan sekuensial untuk memindahkan dan menjatuhkan sebuah obyek yang telah disiapkan secara acak di dalam lapangan.
Tema kedua, berjudul Twin Towers Go Green, dengan misi utama yaitu memindahkan pohon-pohon sesuai dengan lokasi yang telah disiapkan. Dan, tema terakhir Material Handling Manajemen, dengan misi utama memindahkan obyek berbagai bentuk dan warna ke dalam kotak yang telah diberi warna.
Tim Indonesia berhasil memecahkan rekor waktu tercepat di misi pertama dan kedua, dengan catatan waktu di bawah 4 menit. Sementara di misi ketiga tim sempat gagal dan belum memperoleh nilai sempurna seperti di 2 misi sebelumnya.
Untuk menyelesaikan misi tersebut mereka harus membuat perangkat bantuan seperti greeper yang bentuknya seperti capit, forklift dan lancetool yang intinya berguna untuk menjatuhkan benda hingga mengambil benda atau material.
Keunggulan tim Indonesia diantaranya karena kemampuan menyiapkan 2 hands greeper sehingga dapat menghemat waktu. Dengan batasan waktu per-lomba 6-7 menit menjadi 3,32 menit. Selain juga memperbaiki pemrogramannya. “Tahun depan kami berharap jika ikut lagi, kami dapat mengembangkan greeper nya supaya bisa membawa lebih banyak obyek,â€kata Andy, mahasiswa semester 3.
ASC ini merupakan agenda tahunan yang pesertanya adalah negara-negara Asean dengan tema yang mengadopsi kebutuhan industri. Langkah 2 mahasiswa ini cukup panjang sebelum mengikuti laga ini. Mereka pun sebelumnya telah mengikuti pelatihan di PENS sejak Februari 2016 kemarin. “Setelah banyak latihan mereka jadi terbiasa untuk memprogram dengan waktu yang relatif singkat, sehingga ketika terjadi perubahan aturan pertandingan, mereka dapat segera menguasai,â€jelas Indra Adji.
“Persiapan dan training telah kita lakukan selama 7 bulan. Dan selama itu kami dilatih dan dibiasakan untuk mengerjakan soal-soal dan mencari penyelesaian masalah yang berhubungan dengan industri. Jadi kami merasa lebih optimis karena latihan-latihan dalam mengerjakan soal apapun,â€kata mahasiswa Bidik Misi ini yang sempat mengalami masalah/ error pada saat menyelesaikan misi terakhir.
“Saya sangat bangga dan senang, karena dapat memperoleh penghargaan gold medal ini,â€kata mahasiswa Bidik Misi yang sebelumnya tidak pernah mengikuti lomba robot setingkat ini.
Langkah selanjutnya pasca lomba ini, mereka akan memperbaiki programnya, sehingga robot dapat bergerak secara aman, cepat dan presisi. “Dari pengalaman lomba ini kami juga mengambil pelajaran dari beberapa tim negara lain yang terbilang cukup kuat, diantaranya Vietnam dan Thailand,â€kata Eko Mustofa. (humas)