EEPIS
Online– Mentoring merupakan kegiatan yang tidak
asing lagi bagi mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
(PENS). Kegiatan yang diwajibkan untuk mahasiswa baru PENS ini
ternyata memiliki kelanjutan. Dari pengenalan mentoring, ke mentoring
wajib, kemudian mentoring lanjutan serta liqo’. Kelanjutan
mentoring itulah yang dibahas dalam kegiatan Mentoring Klasikal pada
Sabtu (12/11) lalu. Dengan bertemakan From Mentoring to
Super Mentoring, kegiatan yang bertempat di Gedung Teater PENS
ini diikuti dengan antusiasme yang tinggi oleh para peserta.
Peserta
pada kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB ini merupakan mahasiswa
aktif PENS. Baik dari mentor 2016, mente menwa 2016, peserta Intensif
An-Nahl(INTAN) 2015 baik INTAN 1 maupun 2. Kegiatan yang diadakan
oleh Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) departemen Badan
Penyelenggaraan Mentoring (BPM) ini mengundang secara khusus Ustad
Mahendra Darwis sebagai pembicara. Dalam menyampaikan materinya,
beliau memaparkan bagaimana cara agar membuat kelompok mentoring
menjadi berkualitas dan tidak membosankan. Serta memaparkan bahwa
mentoring merupakan kegiatan yang dibutuhkan oleh para mahasiswa.
Selain
penyampaian materi, pada kegiatan ini juga dilaksanakan sesi tanya
jawab. Pada sesi ini panitia memberikan kesempatan untuk 3 orang
peserta untuk menyampaikan pertanyaannya pada pembicara. Hal ini
tentu saja dimanfaatkan dengan baik oleh para peserta.
“Dengan
adanya kegiatan ini. Saya menjadi tahu bagaimana cara agar kelompok
mentoring saya lebih baik dan tidak membosankan. Sehingga adik-adik
saya pun senang dalam mengikuti kegiatan mentoring,†ujar Siti
Aminah salah satu peserta Mentoring Klasikal yang juga merupakan
mentor pada tahun 2016 ini. (ani/mf)