EEPIS Online – Serangkaian acara dari Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah
usai dilaksanakan. Mulai dari pelaksanaan komunal, debat satu, debat dua, pemungutan
suara hingga perhitungan suara yang berlangsung pada Kamis lalu, (23/3). Pada
penghitungan suara ini calon nomor urut satu yakni Paminto Nugroho lebih unggul
dari calon nomor urut dua, Azizul Amri.
Terdapat 1503
suara yang masuk ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Suara ini merupakan bentuk partisipasi
dari mahasiswa PENS, baik dari mahasiswa D3, D4 maupun Lanjut Jenjang (LJ). Berdasarkan
penghitungan suara, calon nomor urut satu mendapatkan 821 suara, lebih unggul
262 suara dibandingkan dengan calon nomor urut dua yang mendapatkan 559 suara.
Pada pemilu kali
ini terdapat 116 suara yang tidak sah dan 6 suara abstain. Ke-116 suara yang
tidak sah ini rata-rata disebabkan adanya kekeliruan dalam mencoblos surat
suara. Selain itu juga disebabkan karena lubang coblosan terlalu besar hingga
merusak kertas suara. Agenda setelah penghitungan suara adalah masa penggugatan
yang telah berakhir pada Sabtu kemarin, (25/3). Setelah berakhirnya masa
penggugatan ini akan diadakan Kongres Mahasiswa yang kemudian akan dilanjutkan
dengan Fatwa Dewan Konstitusi Mahasiswa (DKM).
Paminto Nugroho,
sebagai calon yang unggul dalam perhitungan suara ini menyampaikan terimakasih
kepada seluruh mahasiswa PENS, “Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh
keluarga mahasiswa PENS yang telah berpartisipasi dalam Pemilu kali ini, semoga
partisipasi ini dapat dilanjutkan dalam setiap kegiatan yang akan diadakan
selanjutnya,“ tuturnya.
Paminto juga
menyampaikan bahwa bila serangkaian dari agenda Pemilu telah dilaksanakan, hal
pertama yang ia lakukan adalah melaksanakan silaturrahmi dengan seluruh elemen
yang ada dalam PENS. Diharapkan partisipasi warga PENS untuk pemilu selanjutnya
dapat lebih tinggi lagi. Serta kepengurusan BEM selanjutnya dapat menjadi lebih
baik dan dapat menjalankan fungsinya, yakni sebagai Organisasi Eksekutif
tertinggi. (ani/fre)