EEPIS Online – Dalam rangka memperluas kerja sama dengan institusi di Asia Tenggara, diselenggarakanlah 3rd SEAMEO Polytechnic Network Meeting yang berlangsung selama dua hari (5-6/4). Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) terpilih untuk menjadi tuan rumah dari kegiatan yang pada tahun-tahun sebelumnya digelar di Brunei Darussalam dan Thailand ini. Bertempat di Ruang Auditorium Gedung Pascasarjana PENS, kegiatan ini diikuti oleh 160 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Asia Tenggara.
Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah sebuah organisasi intenasional yang dimaksudkan untuk memajukan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di daerah Asia Tenggara. Kegiatan ini dibuka dengan sambutan oleh Direktur PENS, Dr. Zainal Arief, S.T., M.T., Dr. Gatot Hari Priowirjanto selaku ketua dari SEAMEO, serta Patdono Suwignyo yang merupakan Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Tak hanya institusi anggota SEAMEO, turut diundang sejumlah institusi lain yang dimaksudkan untuk mengenalkan lebih dalam mengenai SEAMEO. Pada kegiatan ini, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara institusi-institusi yang hadir. “Jadi program ini membukakan pintu politeknik untuk saling berinteraksi dan bekerja sama untuk memudahkan mahasiswanya untuk praktik di negara tetangga di Asia Tenggara. Tadi sudah disepakati kerja sama dalam lima bidang yaitu perhotelan, bisnis dan industri kreatif, pertanian dan perikanan, engineering, serta bidang Elektronika, Mekatronika, Manufaktur, dan Teknologi Informasi,” tutur Amang Sudarsono, S.T., Ph.D. selaku ketua pelaksana.
Selain membahas mengenai kerjasama internship, juga dilakukan overview, review, serta evaluasi kegiatan student exchange batch pertama dan juga batch kedua yang akan dilaksanakan pada Bulan Agustus – September 2018. Adapun diskusi mengenai penyetaraan kurikulum pada program 3-2-1. “Jadi Program 3-2-1 adalah program tiga semester belajar di kampus asal, dua semester belajar di kampus mitra di negara asing, dan satu bulan kerja praktik di bidang industri,” tukas Gatot Hari Priowirjanto.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri. Tak hanya di dalam, melainkan juga di luar negeri. Kedepannya, diharapkan lebih banyak perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri dapat bergabung diorganisasi ini dan nantinya akan memberi dampak yang baik, khususnya bagi mahasiswa PENS. (res/ani)