Surabaya, pens.ac.id – Sebagai upaya peningkatan kecerdasan spiritual, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kerap menyelenggarakan berbagai kegiatan kerohanian. Salah satu kegiatan tahunan yang juga dihelat Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) PENS adalah Intensif An-Nahl (INTAN) 2. Berlangsung selama tiga hari (25-27/5), kegiatan kali ini mengusung tema “Generasi baru Al-Fatih. Pemimpin muda, pembelajar hebat masa kini”.

Bertempat di Nurul Hayat Surabaya, kegiatan diikuti oleh 25 mahasiswa muslim dan 12 mahasiswa muslimah angkatan 2017. Pemberangkatan ke lokasi kegiatan, dilaksanakan malam usai kegiatan ibadah tarawih. Sesampainya di lokasi, para peserta pun diberitahu beberapa penugasan oleh panitia dan segera dilanjutkan dengan istirahat malam.

Kegiatan pada INTAN 2 kali ini, dimulai ketika memasuki hari kedua pelaksanaannya. Kegiatan diawali dengan melaksanakan sholat tahajud berjamaah yang dilanjutkan sahur bersama. Sholat lima waktu secara berjamaah pun menjadi agenda wajib yang dilaksanakan seluruh peserta dan panitia. Kemudian, beragam materi mengenai tema yang diambil pun turut menjadi pengisi kegiatan INTAN 2.

Dalam berbagai materi yang disampaikan, pembahasan berfokus pada pemaparan mengenai bagaimana menjadi seorang pemimpin yang optimis, berintegritas dan dekat dengan Allah. Salah satu tokoh islam yang menjadi sorotan dan teladan dalam kegiatan ini adalah Sultan Muhammad Al-Fatih. “Disini kami belajar banyak dari figur Sultan Muhammad Al-Fatih, kami juga mendapat banyak pengetahuan tentang bagaimana cara berdakwah di sela-sela berkuliah di PENS,” ungkap salah satu peserta, Ainia Alif.

Pada hari ketiga, para peserta pun diajak berdiskusi mengenai berbagai permasalahan yang terjadi di PENS. Mereka diminta untuk mengemukakan berbagai solusi atas masalah yang ada. Diakhiri dengan foto bersama, diharapkan seluruh peserta INTAN 2 dapat memahami seluruh materi yang dipaparkan, serta mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari. “Melalui INTAN 2 ini, diharapkan nantinya para peserta dapat menjadi pendakwah baru yang mampu meneladani Muhammad Al-Fatih dalam menyebarkan kebaikan di seluruh segmentasi kampus,” ungkap salah seorang panitia, Rifdah Zifikhta. (tts/ani)

wpChatIcon
EnglishIndonesian