Surabaya, pens.ac.id – Pengawalan Ksatria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang lolos pendanaan terus digencarkan oleh manajemen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang dibantu Kementerian Riset dan Teknologi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PENS. Kamis (12/07), usai diselenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Internal Kedua yang bertempat di Gedung D4 Lantai 3. Dimulai sejak pukul 08.00 WIB, 83 tim yang lolos dibagi ke dalam delapan ruangan kelas yang mana masing-masing ruangan terisi sembilan sampai sepuluh baik dari PKM-M, PKM-KC, PKM-T, PKM-P, dan PKM-K serta dua orang reviewers.Sama halnya dengan yang dilakukan ketika Monev Internal Pertama, kali ini tiap tim berkesempatan mempresentasikan proposal dan memaparkan progress terbarunya di hadapan para reviewers. Masing masing tim diberikan waktu 10 menit untuk presentasi dan 10 menit untuk sesi tanya jawab. Namun, diakui Dimas Okky Anggriawan, salah satu reviewer, bahwa di Monev Internal Kedua ini para peserta sudah menyampaikan progressnya dengan baik dan luaran yang dipaparkan dalam proposal sebagian besar telah tercapai sehingga dalam sesi tanya jawab tersebut para reviewers tidak banyak memberikan pertanyaan melainkan lebih mengarahkan peserta dengan memberikan saran, komentar, dan motivasi kepada para peserta.
“Tentunya senang sekali ya, jadi dari adanya Monev Internal Kedua ini kita bisa lebih mengetahui kekurangan apa saja yang ada pada karya kami dan apa yang seharusnya kita lakukan kedepannya supaya lebih siap lagi saat Monev Eksternal yang akan diselenggarakan minggu depan,” tutur Dwi Retno Fitri Anggraini, salah satu anggota Tim PKM-KC.
Diharapkan kedepannya Monev Internal kedua ini dapat mengantarkan Ksatria PKM PENS menuju Monev Eksternal nantinya. Selain itu, diharap pula tiap tim dapat tampil dengan performa terbaik serta dapat menyampaikan gagasannya dengan baik. “Semoga Ksatria PKM tahun ini dapat merajai PIMNAS 31 esok, saya juga berpesan kepada semua tim supaya lebih mempersiapkan diri dan jangan lupa mengunggah laporan kemajuannya,” imbuh Dimas Okky. (dya/mus)