Surabaya, pens.ac.id – Seleksi Mandiri (SIMANDIRI) sebagai jalur paling buncit untuk menjadi mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya telah usai digelar. Jalur masuk ini dihelat pada hari Jumat (14/7), dengan menempati 65 ruangan di Kampus PENS. Memperebutkan sebesar 20% dari kuota mahasiswa baru PENS, ujian SIMANDIRI tahun ini diikuti oleh peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Ujian dimulai pada pukul 08.00 WIB. Tampak para orang tua dari peserta seleksi memadati area kampus selama pelaksaanan ujian. Layaknya jalur UMPN, pada SIMANDRI ini, peserta dapat memilih sebanyak empat pogram studi. Jurusan Teknik Informatika pun masih menjadi jurusan dengan peminat terbanyak.
Terdata sebanyak 1294 peserta bersaing dengan ketat pada SIMANDIRI 2018. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun lalu yang berjumlah 1090 peserta. “Pelaksanaan tahun ini lebih baik, pesertanya meningkat, dan ujiannya terorgansisir dengan baik,” ungkap Ali Ridho Barakbah, S.Kom., Ph.D, Kepala Pascasarjana PENS yang juga menjadi pengawas ujian.
PENS sebagai politeknik terbaik di Indonesia, tentunya diminati oleh banyak pelajar lulusan sekolah menengah di Indonesia. Tidak hanya dari sekitar Surabaya, peserta ujian juga datang dari berbagai daerah di Indonesia. Wajihan Bidatin Nur, salah seorang peserta ujian yang berasal dari Kudus, rela menempuh perjalanan selama berjam-jam untuk mengikuti tes ini. “Saya mendaftar di PENS, karena tertarik dengan bidangnya, prakteknya juga banyak disini,” ungkapnya.
Sebanyak empat mata pelajaran, yakni Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, serta Bahasa Inggris diujikan dalam ujian ini. Terdapat pula Tes Bakat Artistik yang diperuntukkan bagi pendaftar Prodi Multimedia Broadcasting. “Tadi waktu ngerjakan, ya, lumayan lancar, soalnya ada yang sulit, ada yang mudah juga,” tutur Jovial Handi Putra yang merupakan peserta asal Lamongan. Diharapkan, melalui ujian SIMANDIRI ini, didapatkan mahasiswa baru yang terbaik yang nantinya dapat berkontribusi untuk PENS yang lebih baik. (res/mus)
