Surabaya, pens.ac.id – Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti kembali menggelar agenda tahunannya, yakni Simposium Cendekia Kelas Dunia (SKCD) 2018 pada Rabu (16/8). Bertempat di Ruang Theater PENS, agenda ini merupakan kelanjutan dari pembukaan Simposium yang usai dilaksanakan pada 13 Agustus 2018 oleh Menristekdikti, Mohamad Nasir. Tahun ini, PENS berkesempatan mendapat kunjungan dari tiga Ilmuwan Diaspora, yakni Prof. Dr. Dani Hermanto dari University of Derby, Prof. Dr. Makhrul Anwari yang dari King Abdul Aziz Universty, serta Dr. Hermawan Nugroho dari Swinburne University.
“Event ini adalah agenda Kemenristekdikti, mereka hadir disini untuk sharing pengalamannya. Harapannya tentu supaya ada kolaborasi untuk pengembangan politeknik,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Anang Tjahjono. Sebanyak 48 ilmuwan diaspora yang berasal dari 11 negara meliputi Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Australia, Inggris, Swedia, Belanda, Jerman, Amerika Serikat, Jepang, dan Kanada didatangkan ke Indonesia. PENS, untuk kedua kalinya, terpilih menjadi satu dari 55 perguruan tinggi dalam negeri yang menjadi tujuan para ilmuwan.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yakni diskusi mengenai bidang energi, dan sesi yang kedua dilanjutkan dengan sesi kedua, yakni pada bidang mesin serta robotika. Dengan adanya diskusi ini, diharapkan dapat terjalin sebuah kolaborasi sebagai wujud pengembangan perguruan tinggi di Indonesia, khususnya politeknik. “PENS harus bisa kreatif, inovatif, dan menjadi pemimipin di bidangnya. Semoga dengan kegiatan ini kita bisa berkolaborasi lebih jauh lagi,” tutur Prof. Dani.
(hum/res)