Surabaya, pens.ac.id – Lagi-lagi, mahasiswa Polteknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) kembali menciptakan suatu karya untuk peternakan modern, sehingga bisa lolos ke PIMNAS 2018, yang diberi nama “ AUCUBOMS (Automatic Incubator With Motion Sensor) “ sebuah alat penetas telur. Alat ini berbeda dengan penetas telur konvensional karena tehubung dengan aplikasi di ponsel yang dilengkapi sensor PIR (sensor gerak) dan sensor DHT22 (sensor suhu dan kelembapan). Jadi, nanti ada notifikasi otomatis yang melaporkan kelembapan suhu dan kondisi telur yang menetas.
Pencetus alat ini adalah Effry Muhammad ( Jurusan Elektronika), Muhammad Nurul Ibrahim ( Jurusan Elektronika), dan Krismaya Dwi Hardianti ( Jurusan Telekomunikasi) . Mereka membuat alat ini karena pengembangan penelitiannya waktu SMA saat membuat inkubator telur konvensional. Kala itu sempat terjadi beberapa masalah karena tidak ada sensor geraknya sehingga tidak mengetahui kalau ada telur yang menetas.
Effry menjelaskan, Aucuboms berbentuk kubus sama dengan bentuk penetas konvensional, tapi dikembangkan lagi dengan bahan yang lebih ringan sehingga mudah dipindahkan. Alat ini terbuat dari rangka yang dibentuk dari spigot dan body dengan impraboard dilengkapi dengan Buzzer dan LED sebagai indikatornya.
“ Sistem alat ini sudah diatur supaya telur bisa menetas 18 hari, jadi peternak tinggal menunggu hasilnya lewat pesan notifikasi. Alat ini mempunyai kapasitas untuk 30 telur, dan mampu memutar posisi telur secara periodic.” ujar Effry.
(Hum)