Surabaya, pens.ac.id – Mahasiswa PENS kembali menciptakan suatu karya yang siap bertarung di PIMNAS 2018. Alat itu ARTERY ( Aerial Rescue and Logistic Delivery), sebuah drone tanpa awak yang membantu tim SAR menemukan lokasi korban bencana alam dan melakukan pertolongan di daerah pasca bencana yang berbasis Cloud Computing. Alat ini karya 3 mahasiswa PENS dari jurusan teknik Mekatronika yaitu M Khoirul Anwar , M Rifki Ramadhani, dan M Rois, dengan dosen pembimbing Dr. Indra Adji Sulistijono, ST. M. Eng.
Pembuatan drone ini dilatar belakangi banyaknya korban yang tidak tertolong saat bencana alam terjadi di Indonesia, karena tim SAR kesulitan melakukan pencarian. Sehingga, dibuatnya Artery berupa robot terbang otomatis yang dilengkapi kamera untuk mendeteksi korban dan alat penjepit atau pencengkram untuk membawa obat dengan berat sekitar 500 gram.
“Cara kerja arteri untuk pendeteksian korban, drone akan terbang untuk mengekplorasi daerah bencana, kemudian drone akan mendeteksi keberadaan korban menggunakan “Algoritma Deep Learning”, selanjutnya drone akan menandai lokasi, dan tim SAR akan datang melakukan evakuasi.”ujar Khoirul.
Sedangkan untuk pengiriman bantuan, drone akan terbang mendeteksi manusia yang masih hidup, dengan melakukan verikasi menggunakan Thermal Camera, selanjtnya drone akan menjatuhkan obat-obatan yang dibutuhkan.
Harapannya, Artery segera diterapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), supaya bisa cepat dalam membantu korban bencana alam yang lokasinya sulit dijangkau masyarakat.
(Hum)