Lampung, pens.ac.id – Dalam upaya mewujudkan kemandirian teknologi di Indonesia, Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) kembali menggelar Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI). Dalam kesempatan ini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) turut mengirimkan sebanyak empat tim untuk ikut andil dalam KRTI tahun ini. Bertempat di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) Lampung, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 84 tim yang berasal dari 38 perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Berlangsung selama lima hari (5-9/11), pada tahun 2018 ini KRTI mengangkat tema “Menuju Kemandirian Teknologi Wahana Terbang Tanpa Awak”. Dalam ajang ini terdapat empat kategori yang dilombakan yaitu Racing Plane, Fixed Wing, Vertical Take-off and Landing (VTOL), dan Technology Development. Salah satu divisi pada Tim Dirgantara PENS, yakni EEPIS flying Robot for Indonesia (EFRISA), keluar sebagai juara 3 pada kategori Technology Development. Tim EFRISA beranggotakan, Ahsinu Wahyu Utomo Galang, Febby Ronaldo, M. Nauval Ekatrisna, Rizky Zull Fhamy, Abdi Alghifara Felinanda, dan M. Faiz Hasbi.
Tahun ini, Tim EFRISA kembali menurunkan EFRISA Flight and Auto Pilot Controller (E-FALCON) untuk bersaing. E-FALCON sendiri telah di kembangkan sejak tahun 2016 hingga saat ini. Inovasi yang dilakukan ini merupakan pengembangan yang berkelanjutan untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu membuat flight control tersendiri. Kriteria penilian dari divisi Technology Development sendiri meliputi originalitas, fungsionalitas, inovasi, presentasi serta teori.
Cara kerja dari E-FALCON yaitu dengan ground control system dengan nama PIGEON dan juga antena tracker. Produk yang diusung oleh tim EFRISA ini mendapatkan pujian dari dewan juri dengan teknologi sistem avionik. Teknologi avionik dalam negeri bisa terbilang baru, karena pengembang teknologi ini masih terbilang sedikit di Indonesia. Hal tersebut membuat tim EFRISA mendapatkan pujian dari juri, bahwa ternyata PENS sudah mampu mengembangkan sistem avionik secara mandiri.
Kerja keras dan keuletan tentunya telah dikerahkan oleh seluruh anggota tim dalam pengembangan E-FALCON. “Untuk kesulitan sebelumnya pasti ada suatu problem yang dialami, akan tetapi tujuan kita adalah untuk menang dan membawa nama PENS ke kancah nasional. Pada saat kompetisi semua berjalan dengan lancar tanpa kesulitan apapun secara teknis, hanya saja ketika proses kompetisi terjadi hujan yang membuat sedikit masalah,” jelas Ahsinu Wahyu Utomo Galang selaku ketua tim EFRISA.
Selain membawa juara 3 pada divisi Technology Development, tim lain dari PENS yakni tim ESPYRO divisi Fixed Wing juga berhasil membawa penghargaan sebagai kelompok terkompak pada ajang KRTI 2018. “Harapan dari hasil tahun ini untuk kedepannya semoga seluruh Tim Dirgantara PENS makin semangat, perkembangannya semakin baik dan berhasil membawa gelar juara untuk membuktikan bahwa mahasiswa pens juga kompeten dalam bidang kedirgantaraan,” imbuh Ahsinu. (msa/res)