Surabaya, pens.ac.id – Prestasi gemilang kembali ditorehkan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Kali ini tiga mahasiswa jurusan Teknik Informatika yang tergabung dalam tim Semanggi-DEV dan beranggotakan Sandy Gio Pratama, Budi Santoso, serta Imam Abu Mansur, usai meraih juara ketiga dalam ajang DILo Hackathon Festival 2018. Kompetisi ini diselenggarakan atas kerjasama yang dijalin antara Digital Innovation Lounge (DILo) Coworking, dengan Telkom Indonesia, Mikti, dan Indigo Creative Nation. Digelar selama dua hari (24-25/11), serangkaian kegiatan bertempat di DILo Coworking Space Surabaya.
Sesuai tema yang diusung yakni “Build Digital Product For Tourism And Small Medium Enterprise (SME)”, kegiatan ini bertujuan guna menumbuhkan semangat generasi muda dalam membangun produk digital yang bermanfaat bagi masyarakat dan pelaku dunia industri. Dalam kesempatan kali ini, Tim Semanggi-DEV yang diketuai oleh Sandy memperlombakan NgeTRIPP (One Gate Tourism App), yakni suatu aplikasi yang dapat mengakomodasi kepentingan baik dari Wisatawan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), hingga investor dalam satu aplikasi yang berguna untuk mendukung program pemerintah berupa Low-Cost Tourism.
Menjadi agenda tahunan yang telah digelar DILo Coworking sejak 2017 lalu, pada kegiatan ini para peserta berkesempatan untuk membuat produk digital yang telah diajukan. Selain itu, selama kegiatan berlangsung, para peserta juga didukung oleh beberapa platform yang disediakan oleh Telkom Indonesia. Pameran startup dari beberapa inkubator bisnis seperti Gerdhu, PENS Sky Venture, Inkubator ITS juga turut berpartisipasi dalam serangkaian kegiatan DILo Hackathon Festival 2018.
Bersaing dengan 23 kompetitor lainnya yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur, sontak membangkitkan semangat tim Semanggi-DEV untuk berkompetisi. Hingga pada sesi final pitch, tiga mahasiswa angkatan 2016 ini dinobatkan sebagai juara ketiga kategori startup dan bisnis. “Harapannya aplikasi tersebut setelah mendapatkan bimbingan dan mentoring dari industri, dapat berkembang dengan baik. Selain itu juga dapat menjawab problematika UMKM pariwisata nasional dan memberikan benefit bagi pengguna nantinya,” harap Sandy. (dya/res)