Malang, pens.ac.id – Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yakni Alifiansyah Ramadlan, berhasil sabet juara dua pada Kompetisi Nasional Inovasi Mahasiswa Politeknik Indonesia bertajuk Cipta Kepastian pada Rabu (3-5/12). Bertempat di Politeknik Negeri Malang (Polinema), kompetisi yang merupakan serangkaian Polytexpo 2018 ini berbasis online melalui media sosial yang diselenggarakan oleh Polytechnic Education Development Project (PEDP). Kompetisi ini pun turut menjadi wadah bagi mahasiswa politeknik untuk mempromosikan inovasi yang telah diciptakan.
Salah satu mahasiswa program D4 Lanjut Jenjang Teknik Elektro Industri ini, sukses melewati beberapa tahap yang ada. Dimulai dari seleksi video demonstrasi alat, kemudian wawancara online. Yang mana pada tahap tersebut terdapat dua juri diantaranya Direktur Pembelajaran dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian RIset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) yakni Ir. Paristiyanti Nurwardani, MP dan CO-Founder Cubacon, Tyo Avianto. “Pada tahap ini, terdapat 12 semifinalis yang melakukan wawancara online dengan juri. Alasan saya mengikuti kompetisi ini karena saya suka, dan ingin meraih prestasi selagi masa perkuliahan,” ungkap Alifiansyah Ramadlan.
Menurutnya, dikarenakan Indonesia menempati posisi kedua di dunia penyumbang sampah plastik, ia mengangkat penelitian berjudul “Garbage Transporters in Rivers with Renewable Energy”. Alat ini merupakan alat penyaring sekaligus pengangkut sampah di sungai yang memanfaatkan energi matahari. Tidak hanya itu, proses pengangkutan sampah yang dilakukan alat ini pun beroperasi secara otomatis menggunakan energi matahari sebagai catuan daya sebagai pemanfaatan potensi energi terbarukan di Indonesia.
Berhasil menjadi grandfinalis, Alifiansyah diundang pada Polytexpo 2018 untuk mempresentasikan alat yang diciptakan. Persiapan yang dilakukan membuahkan hasil cukup memuaskan. Dengan memperoleh juara dua, diharapkan penerapan inovasi yang diciptakan dapat dilakukan. “Saya merasa bangga bisa mewakili PENS di ajang kancah nasional ini. Harapannya saya dapat menerapkan inovasi saya ini sesuai yang diharapkan para juri yakni pada permasalahan di sungai Citarum,” imbuhnya. (umi/tts)