Surabaya, pens.ac.id – Uji kompetensi merupakan suatu instrumen yang diwajibkan pemerintah untuk memastikan kualitas seorang lulusan. Tahun ini, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ditunjuk oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menjadi salah satu politeknik penyelenggara Program Beasiswa Sertifikasi Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Vokasi 2019. Dihelat di Kampus PENS selama empat hari (25-28/4) pada kegiatan ini mahasiswa dibekali materi dan praktik sebelum akhinya melakukan uji kompetensi.
Tidak hanya mahasiswa PENS, peserta pada kegiatan ini juga berasal dari Politeknik Negeri Madura dan Politeknik Negeri Madiun. Hal ini tampak saat seluruh peserta yang terdaftar mengikuti pembukaan secara resmi di Ruang Auditorium Gedung Pascasarjana PENS. Tidak hanya itu, beberapa jajaran manajemen PENS pun turut hadir dan memberikan sambutannya. Menjadi agenda yang tidak setiap tahun dihelat, kegiatan ini dikoordinasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) PENS.
Terdapat enam skema yang diujikan di kampus PENS. Pada kesempatan kali ini, seluruh peserta dari luar PENS, dibagi kedalam kelompok kecil berdasarkan skema masing-masing. “Mahasiswa dibagi perkelas sesuai dengan asesor dan bidang mereka masing-masing. Mereka disana dibekali tentang materi yang nantinya diujikan,” ungkap Ketua LSP-P1 PENS, Aries Pratiarso, ST., MT. Ia juga menambahkan bahwa mahasiswa harus memaksimalkan program ini, karena tidak dipungut biaya apapun.
Usai mendapat berbagai pembekalan, pada hari terakhir dilaksanakan tahap uji kompetensi. Setelah dinyatakan lulus, para peserta akan mendapat bukti berupa sertifikat kompetensi sesuai bidang masing-masing. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga, sertifikat kompetensi ini yang nantinya akan menjadi bekal di dunia kerja,” ungkap salah satu peserta Muchamat Rifa’i Ali. Ia pun menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, para peserta mendapat banyak ilmu baru, relasi baru, serta pengalaman baru. (tts)