Surabaya, pens.ac.id – Dalam rangka mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di Era Revolusi Industri 4.0, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI mengadakan program pelatihan bersertifikasi yang bertajuk Digital Talent Scholarship (DTS) 2019. Menjadi salah satu mitra kerjasama, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) telah usai menggelar Sosialisasi DTS 2019 pada Rabu (15/5). Bertempat di Ruang Teater Gedung D3, sosialisasi ini diisi oleh perwakilan dari Kemenkominfo.
Kegiatan diawali dengan sambutan oleh Aries Pratiarso selaku Ketua LSP PENS. Sesi penyampaian materi diawali dengan materi pengantar mengenai Revolusi Industri 4.0 oleh Bambang Riawan Eko. Pada seesi ini, mahasiswa diberikan wawasan mengenai kebutuhan Indonesia akan kualitas SDM yang mumpuni memasuki Revolusi Industri 4.0.
Selanjutnya, disampaikan penjelasan mengenai DTS 2019 mulai dari program-program yang ditawarkan, tata cara, serta mekanisme pendaftaran. Membuka sebanyak 25000 kuota, DTS 2019 menawarkan empat program, yakni Fresh Graduate Academy (FGA) yang ditujukan bagi lulusan D3, D4 dan S1 bidang TIK, Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang merupakan program pelatihan intensif bagi lulusan SMK, Coding Teacher Academy (CTA) yang ditujukan bagi para guru SMK, SMA, Madrasah Aliyah serta SMALB bidang TIK, dan Online Academy (OA), program pelatihan online bagi masyarakat umum, termasuk ASN, mahasiswa, dan pelaku industri. “Jadi tahun ini kami jadi mitra dan diamanahi untuk menggelar pelatihan Program VSGA yang pengajarnya juga dari dosen PENS yang sudah dibekali arahan dari pusat,” ujar Aries.
Sebagai institusi pendidikan vokasi, Mahasiswa PENS dapat mendaftar pada Program VSGA ataupun OA pada DTS 2019. Program DTS 2019 yang nantinya akan membekali kemampuan digital ini juga akan memberikan sertifikasi pada pesertanya. “Saya harap para mahasiswa antusias dengan adanya program sertifikasi gratis ini karena program ini bisa menjadi nilai tambah bagi mereka saat terjun ke dunia kerja yang tentunya juga membekali mereka dalam Revolusi Industri 4.0,” ucap Bambang Riawan Eko. (res)