Bali, pens.ac.id – Prestasi gemilang kembali ditorehkan mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Kali ini datang dari Muhammad Alan Nur, seorang mahasiswa Jurusan Teknik Komputer yang berhasil menyabet Juara Kedua kategori Techno and Computer Science pada ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2019. Digelar selama lima hari (21-25/6), kegiatan yang turut diikuti oleh 147 peserta dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi tersebut bertempat di Bali Creative Industry Centre (BCIC), Denpasar.
ISIF sendiri merupakan ajang bertaraf internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang bekerjasama dengan Indonesia International Institute for Life Science (i3L), Jakarta. Digelar pertama kalinya di Indonesia, ISIF juga turut diikuti beberapa peserta dari Malaysia, Rusia, Turki, Jerman, Thailand, hingga Zambia. Terdapat tujuh kategori yang dilombakan diantaranya Mathematic, Life Science, Physic, Chemistry, Enviromental Science, Techno and Computer Science, Social Science.
Dalam momen tersebut, Alan yang mewakili PENS membawakan suatu karya berupa Impaired Augmented Speech Recognition atau IHASCO. IHASCO ialah sebuah kacamata yang dikhususkan bagi penyandang tuna rungu untuk menangkap audio eksternal menjadi sebuah teks yang ditampilkan pada layar kacamata tersebut. Tidak lepas dari arahan dosen pembimbing, Dr. Bima Sena Bayu D., S.ST., M.T., IHASCO berhasil mengantarkan PENS untuk meraih Medali Perak ISIF 2019.
“Menang dalam kompetisi ini tidak menjadikan saya puas. Kedepannya saya ingin mengembangkan alat ini agar benar-benar bisa berguna bagi masyarakat,” ungkap Alan. Diharapkan dengan capaian prestasi yang diraih oleh Alan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa PENS untuk terus semangat dalam berkompetisi baik untuk tingkat regional maupun sampai ke tingkat internasional. (dya/tts)