Surabaya, pens.ac.id – Hari terakhir penyelenggaraan International Electronics Symposium (IES) 2019 (28/9), sebanyak 100 tim usai melakukan presentasi mengenai penelitian yang dibuat. Peserta yang hadir tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan juga dari mancanegara. Presentasi penilitian atau yang biasa disebut parallel session ini dihelat di lima ruang yang berbeda. Mulai dari Sriwijaya Room II, Daha Room, Singasari Room, Jenggala Romm, dan Kahuripan Room.
Terbagi menjadi tiga sesi, sesi pertama dilakukan pada hari Jumat (27/9), sedangkan untuk sesi dua dan tiga berlangsung di hari Sabtu (28/9). Para peserta melakukan registrasi pada pukul 08.00 WIB, dilanjutkan presentasi oleh masing-masing tim didalam lima ruangan yang telah ditentukan. Setiap ruangan presentasi terdapat 10 peserta dan 1 moderator.
Setiap peserta yang melakukan presentasi wajib melalui tahap seleksi yang dilakukan oleh berbagai pihak sebelum bisa menuju ke IES 2019. Karya-karya yang dipresentasikan merupakan karya terpilih dan sebuah penelitian yang berbeda. Karena skala yang ditempuh adalah skala Internasional, sehingga para peserta harus benar-benar mampu memahami apa yang telah dikerjakan pada penelitiannya.
Menurut Achmad Basuki, Ph.D selaku moderator bidang Intelligent Multimedia Systems, Moderator bertugas untuk menjembatani antar penyaji dengan peserta. “Para penyaji diberikan waktu 15 menit untuk melakukan presentasi, dengan rincian 10 menit untuk penyampaian materi penelitian dan 5 menit untuk tanya jawab,” ujar Achmad Basuki, Ph.D.
Moderator menambahkan, Paper yang disajikan menarik dan unik. Tidak heran jika semua paper yang disajikan mampu bersaing hingga sesi presentasi. “ Setiap tahun hasil penelitian yang disajikan berbeda-beda dan mempunyai daya tarik masing-masing seiring dengan perkembangan teknologi. Selain ide yang bagus, para penyaji diharapkan mampu menuangkan ide tersebut sesuai dengan kaidah,” imbuhnya.
(ENT/Hum)