Surabaya, pens.ac.id – Tiga Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) gagas ide kacamata bagi penyandang tunanetra dengan memanfaatkan stereo vision dengan output binaural audio. Tim tersebut diketuai oleh Dewa Pramudya Istiqfariandi serta beranggotakan Alifia Azzahra dan Putri Githa Artha Adjani Syindy. Alat yang diberi nama WeSight ini, mengantarkan ketiganya menduduki Juara 1 pada ajang Smart Innovation of Writing (SNOW) 2021 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Dilatarbelakangi dengan banyaknya penyandang tunanetra di Indonesia maupun di dunia diikuti dengan berbagai permasalahan yang ada. Penyandang tunanetra yang sehari-hari mobilitasnya bergantung pada WhiteCane menimbulkan stigma di beberapa tunanetra. Penggunaan WhiteCane dinilai masih rentan menyebabkan tunanetra menabrak orang atau benda rapuh dan menimbulkan rasa kurang percaya diri.
Berangkat dari permasalahan tersebut, tim ini berinovasi membuat kacamata untuk penyandang tunanetra untuk mengurangi adanya tabrakan dengan orang lain atau benda yang ada disekitarnya. Inovasi ini juga diperkuat dengan penelitian bahwasanya tunanetra memiliki pendengaran yang sangat sensitif. Dengan berbagai teknologi yang diaplikasikan pada alat ini, penyandang tunanetra dapat mengetahui sensasi melihat secara langsung dan mengetahui halangan yang ada disekitarnya tanpa menggunakan WhiteCane.
Dihelatnya seluruh rangkaian kegiatan secara daring tidak menyurutkan semangat tim ini untuk menunjukkan prestasinya. Kedepannya diharapkan alat WeSight dapat terealisasikan untuk membantu penyandang tunanetra. “Kami disarankan untuk tetap menekuni karya tersebut dan mengusahakan untuk merealisasikannya agar tujuan mulia yang kami inginkan tersampaikan,” pungkas Dewa.(raf)