Surabaya, pens.ac.id – Setelah dua tahun vakum dari bidang seni tarik suara, tim Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) tetap mempertahankan kharismanya dan kembali memenangkan kompetisi paduan suara. Setelah rutin latihan selama empat bulan, tim PSM PENS berhasil membawa pulang silver medal dari ajang bergengsi tahunan yakni 7th FESPA UBAYA 2022 yang diselenggarakan sejak Jumat (27-31/5). Walaupun kompetisi dilaksanakan secara full daring, seluruh anggota dapat memanfaatkan waktu dan berlatih dengan baik hingga akhirnya mendapat juara.
Diketuai oleh Aulia Lailatul Fitri yang juga merupakan Mahasiswi D4 Sistem Pembangkit Energi, tim PSM PENS kembali berhasil membangkitkan prestasi yang sudah lama tak diraih oleh PSM PENS. Perasaan senang dan bangga dengan hasil yang diperoleh dan masih terus berjuang untuk kompetisi-kompetisi berikutnya. Dengan kurun waktu latihan yang terbilang cukup lama yakni empat bulan, tim PSM PENS dapat tampil maksimal pada saat kompetisi berlangsung.
Mendapat perolehan skor sebanyak 79,48, tim PSM PENS merasa sangat puas atas pencapaian yang diraih, hingga akhirnya mengantarkan tim untuk membawa pulang silver medal. Membawakan lagu The Long Day Closes ciptaan Arthur Sullivan dan juga Warna Khatulistiwa karya Ken Steven, aransemen lagu berhasil dikemas dengan sempurna dan dibawakan dengan indah, sesuai seperti yang ditampilkan pada Live Streaming YouTube 7th FESPA UBAYA.
Memiliki misi ingin terus mengikuti kompetisi-kompetisi selanjutnya, tim PSM PENS menargetkan bisa mengikuti kompetisi hingga kancah Nasional maupun Internasional dan menorehkan prestasi yang lebih baik lagi. “Harapannya yang pasti ingin semakin rekat sesama anggota, semakin berani untuk mengikuti kompetisi eksternal, dan mampu untuk berjuang bersama. Kami juga berharap semakin banyak orang yang peduli dan mengerti, bahwa latihan paduan suara itu tidak mudah sama sekali. Banyak yang perlu dikorbankan, waktu, tenaga, juga pikiran. Tapi masih banyak orang yang memandang remeh hal tersebut.” pungkas Aulia Lailatul. (her/tan)