Surabaya, pens.ac.id – Guna kembangkan dan sukseskan tujuan mahasiswa dalam bidang kewirausahaan, PENS menggelar Seminar yang bertajuk Membangun Jiwa Entrepreneur Kreatif di Era Digital. Diselenggarakan secara hybrid yakni melalui Zoom Video Conference dan bertempat di Mini Theater Lt.6 Gedung Pasca Sarjana PENS, kegiatan ini menghadirkan Rizal Wahyu Cahyarama selaku founder dan CEO Cahyarama Kreatif serta Achmad Nurhasim Hamada yang merupakan founder dan CEO PT. Kekean Primanda Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (29/9), dan terbuka untuk umum.
Kegiatan dibuka pada pukul 15.45 WIB oleh moderator yang merupakan mahasiswi D3 Teknologi Multimedia Broadcasting yaitu Jessica Barans. Secara resmi, seminar dimulai dengan sambutan Kholid Fathoni, S.Kom., M.T., selaku Kepala Departemen Teknologi Multimedia Broadcasting (DTMK). Dalam penuturannya, Kholid menyampaikan bahwa penanaman jiwa wirausaha ini penting dan sudah menjadi peta jalan pengembangan mahasiswa yang ada di PENS. Melalui seminar ini, tentunya dapat mendukung tujuan tersebut sehingga PENS dapat unggul dalam bidang wirausaha. “Wirausaha ini bisa dilakukan siapa saja dengan latar belakang apapun sehingga pendidikan ini sangat penting. Melalui seminar ini akan memberikan sumbangsih sekaligus menyukseskan tujuan PENS,” ujar Kholid.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi oleh CEO Cahyarama Kreatif. Dalam materinya, Rizal menjelaskan mengenai perjalanan wirausaha visual creative yang dirintisnya sejak 2010. Melalui perjalanan panjang 12 tahun tersebut, Rizal menyadari bahwa poin penting dalam wirausaha yaitu harus rajin mengatur waktu. Tidak hanya itu, pria asal Nganjuk tersebut sampaikan pula empat pola entrepreneurship mulai dari marketing, operation, human resource, dan finance yang meliputi studi kelayakan bisnis termasuk laporan keuangan, investasi serta intellegence finance dalam mengatur keuangan yang ada.
Materi dilanjutkan dengan membangun bisnis startup industri kreatif yang dibawakan oleh CEO PT. Kekean Primanda Indonesia yang akrab disapa Aam. Ia menjelaskan latar belakangnya dalam berbisnis dimulai sejak 2007 dengan membangkitkan young entrepreneur yang menyasar mahasiswa. Dalam membangkitkan jiwa wirausaha tersebut, terdapat alur pemberdayaan strategik pemuda berbasis perindustrian kreatif mulai dari perencanaan, pelatihan, permodalan, pendampingan hingga tahap evaluasi. Kerja keras Aam terbayarkan saat pandemi Covid-19 melanda, produk buatannya mendapatkan perhatian internasional karena berhasil sapu bersih lima penghargaan sekaligus dalam ajang di Jepang. “Semua orang punya kesempatan yang sama, komitmen, konsistensi dan doa menjadikan semuanya seperti ini. Kuncinya berdamai dengan diri sendiri serta melakukan apapun yang terbaik dalam versi masing-masing,” ujar Aam. (irf)