Surabaya, pens.ac.id – Dua mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) berhasil mendapatkan kesempatan menjadi mahasiswa PENS yang pertama merasakan pengalaman magang di Inggris. Setelah dinyatakan lolos program Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO). Mereka adalah Dibyo Widodo, mahasiswa jurusan Sarjana Terapan Teknik Telekomunikasi dan Rayhan Munir Wibowo, mahasiswa jurusan D3 Teknik Informatika.
Kedua mahasiswa ini mendapatkan kesempatan magang di dua perusahaan yang berbeda. Diantaranya, Dibyo mendapatkan kesempatan magang di Malone Group (https://malonegroup.com), perusahaan konsultan engineering dengan klien berskala internasional. Sedangkan, Rayhan di Unipart Logistics (https://www.unipart.com/logistics/), perusahaan logistik dan manufaktur otomotif international.
Dalam program magang yang ditawarkan oleh Coventry University melalui Skema A IISMAVO, Dibyo dan Rayhan dibimbing oleh Prof. Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS) (https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/). CBiS adalah salah satu research centre unggulan di Coventry yang mempunyai jejaring industri yang luas, yang memungkinkan mahasiswa IISMAVO mendapatkan kesempatan magang.
Dilibatkan dalam Peluncuran Bisnis Baru Malone Group
Pada akhir tahun ini, Malone Group akan meluncurkan sebuah aplikasi monitoring energi listrik pada objek seperti daya atau temperatur dengan memanfaatkan sensor yang melekat. Pada kesempatan itu, Dibyo bergabung dalam riset aplikasi ini, mulai dari mengenal Internet of Things (IoT), cara kerja sensor, dan Competitive Analysis dari kompetitor.
Tak hanya melakukan riset semata, Phil Clulow, Managing Director UK of Malone Group, juga melibatkan mahasiswa PENS atau Dibyo ini dalam mencetuskan ide dan inovasi untuk menentukan fitur-fitur tambahan yang diperlukan dalam aplikasi yang sedang dikembangkan oleh Malone Group. Dan melalui workshop Customer Value Proposition canvas, Dibyo bersama tim berhasil menentukan segmentasi dan potensi produk yang bisa dikembangkan.
“Nantinya, output dari produk dan jasa ini akan membantu para engineer di lapangan untuk memprediksi adanya aktivitas janggal pada objek, guna menghindari kerusakan berat. Tentu, ini juga akan meningkatkan efisiensi dari pekerjaan mereka”, tambah mahasiswa program studi Teknik Telekomunikasi itu.
Selain itu, Dibyo juga mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam membangun hubungan dengan klien atau mitra bisnis dalam membangun aplikasi dari Malone Group, yaitu Alton Towers (https://www.altontowers.com). “Sebuah kesempatan emas pastinya. Saya bisa mendapatkan pengalaman untuk membangun bisnis di bawah naungan perusahaan konsultan engineering besar hingga memasarkan produk kepada klien ternama”, tambah Dibyo.
Kunjungannya ke salah satu klien ini memberikan kesempatan kepada Dibyo untuk belajar dan berbicara langsung dengan Operations Manager yang memiliki banyak pengalaman dalam bidangnya. “Ikut serta dalam cara kerja perusahaan internasional dalam membuat dan menjual produk dan jasa, saya melihat nilai unggul prinsip reliability dan agility yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemajuan bisnis pasar Indonesia”, ujarnya.
Sejalan dengan tujuan program IISMAVO dimana penerima beasiswa dapat belajar dan terjun langsung ke dunia industri, Dibyo mendukung penuh kelanjutan program ini di masa mendatang agar semakin banyak pelajar Indonesia yang bisa merasakan exposure belajar dan bekerja sama dengan industri terkemuka di luar negeri.
Menguji Virtual Reality Training di Unipart Logistics
Semenjak terjadinya pandemi COVID-19, Unipart Logistics mulai membagun pelatihan pekerjaan menggunakan medium Virtual Reality (VR). Peran serta mahasiswa D3 Teknik Informatika PENS yakni Rayhan terjun langsung dalam pengujian proyek VR Training ini. “Menggunakan VR akan mengubah cara kami, Unipart, dalam mengembangkan dan melatih rekan kerja kami ke standar yang lebih tinggi dalam lingkungan yang aman dan mendalam”, ucap Steve Goode, Line Manager pada proyek magang ini.
Dalam ilmu yang didapatkan saat kuliah di jurusan Teknik Informatika PENS, Rayhan telah melakukan riset terhadap kebutuhan dari hardware, security dan safety measures dari piranti VR. Selain itu, ia juga menyiapkan gambar, dimensi, video dan prosedur dari gameplay. “Dalam hal ini, saya dan tim membantu Unipart Logistics sebagai Quality Assurance dalam mengembangkan VR Training gameplay. Hal ini dibutuhkan untuk memastikan kualitas dan keamanan gameplay, lebih baik dari pelatihan secara konvensional”, tutur Rayhan.
Rayhan bersama timnya mampu menjalani segala tantangan dan beradaptasi pada lingkungan kerja di Inggris, dari menjalani berbagai meeting hingga melakukan presentasi hasil tugas ke manajer. Selain itu, dalam lingkungan dan etika kerja, banyak hal positif yang dapat ditiru dan diterapkan dalam dunia industri. Diantaranya adalah kedisiplinan, profesionalisme dan etos kerja. Sebagai peserta magang di perusahan industri logistik terbesar di Inggris, ia mendapatkan pengalaman kerja yang bisa dibenamkan ketika kembali di Indonesia.
“Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Coventry University yang telah menyambut dan memfasilitasi saya sebagai awardee dengan sangat baik”, ujar Rayhan. Harapannya, program ini dapat menjadi sarana bagi seluruh mahasiswa Indonesia untuk menjadi pribadi yang inovatif, kreatif dan mandiri. (Hum)