Surabaya, pens.ac.id – Sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengenai Merdeka Belajar, terbentuklah sebuah program bernama Indonesian International Student Mobility Awards edisi Vokasi (IISMAVO) dimana melalui program tersebut, mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia dapat menimba pengalaman belajar di beberapa negara di dunia, salah satunya Inggris. Empat mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yang berhasil terpilih dan berangkat ke Inggris untuk melakukan studi di Coventry University sejak September 2022.
Keempat mahasiswa tersebut adalah Marvel Natanael Suhardiman dari program studi Sarjana Terapan Teknologi Game, Nindy Puspita Dewi dari program studi Sarjana Terapan Teknik Mekatronika, serta Faza Ghulam Ahmad dan Putri Ayu Nisa Az-Zahra dari Sarjana Terapan Teknik Informatika.
Marvel, Nindy, Faza, dan Putri merupakan mahasiswa yang lolos seleksi IISMAVO skema B dimana mereka dapat merasakan suasana belajar di Coventry University, dibawah bimbingan Prof Benny Tjahjono, Professor of Sustainability and Supply Chain Management, Centre for Business in Society (CBiS) (https://www.coventry.ac.uk/research/areas-of-research/business-in-society/). CBiS adalah salah satu research centre unggulan di Coventry yang mempunyai jejaring industri yang luas, yang memungkinkan mahasiswa IISMAVO tidak hanya belajar, namun mendapatkan kesempatan untuk melakukan kunjungan industri.
Belajar Banyak Hal Baru di Coventry University
Selama belajar di Coventry University, mereka mendapat kesempatan berinteraksi dan bekerja sama dengan mahasiswa dari berbagai negara, budaya, dan latar belakang. Ada banyak hal baru yang mereka dapat selama mengikuti perkuliahan disana. Salah satu mata kuliah yang diberikan adalah Circular Economy. Pada mata kuliah ini, mahasiswa mempelajari konsep sustainability. Konsep sustainability menekankan penggunaan sumber daya oleh generasi sekarang yang memperhatikan tersediaan sumber daya bagi generasi ke depannya. Hal ini sangatlah membuka wawasan mereka, karena konsep ini belum banyak diajarkan terutama di bangku perkuliahan di Indonesia.
“Mempelajari hal-hal baru dengan mahasiswa lain dari seluruh dunia adalah suatu kesempatan yang sangat berharga. Ditambah lagi, materi Circular Economy ini memberikan perspektif baru bagi saya yang memiliki latar belakang teknik”, pungkas Putri, mahasiswi Sarjana Terapan Teknik Informatika.
Selain itu, mereka juga merasakan metode pembelajaran di kelas yang berbeda dengan Indonesia. Salah satunya adalah Flipped Class, dimana mahasiswa mempelajari modul pembelajaran terlebih dahulu kemudian di kelas mereka mendiskusikan hal yang telah mereka pelajari sebelumnya bersama dosen. Hal ini memungkinkan suasana kelas yang lebih interaktif dan mengefisiensikan waktu. Metode belajar inovatif juga diterapkan di dalam kelas dimana mereka melakukan workshop Customer Value Proposition (CVP) dan Business Model Canvas (BMC) dimana mereka bekerja dalam kelompok untuk mengembangkan sebuah ide bisnis yang yang berkelanjutan (sustainable business). Dengan ide bisnis tersebut, mereka dituntut untuk memetakan bisnis mereka dengan menggunakan BMC sekaligus CVP. Workshop ini meningkatkan jiwa wirausaha mereka dengan mengimplementasikan bisnis yang berkelanjutan (sustainable).
Mereka juga menggunakan metode gamifikasi dalam pembelajaran. Metode ini digunakan saat mempelajari siklus plastik ramah lingkungan. Dengan metode gamifikasi, mereka dapat mencoba berbagai strategi dan memprediksi dampak yang terjadi secara langsung. “Saya merasa sangat antusias saat metode gamifikasi digunakan dalam pembelajaran. Selain menjadi lebih menyenangkan, materi yang disampaikan juga dapat tergambar lebih jelas. Senang rasanya menerapkan ilmu pengembangan board game yang saya pelajari saat kuliah semester 1 dahulu”, ujar Marvel, mahasiswa Sarjana Terapan Teknologi Game.
Proses yang dijadikan gamifikasi adalah simulasi manajemen bioplastik bernama Social Innovation Management for Bioplastics (SIMBIO) https://pureportal.coventry.ac.uk/en/publications/prototyping-solutions-findings-from-the-third-uk-simbio-social-in. Dalam kegiatan ini, terdapat beberapa skenario yang akan dimainkan, yaitu Business as Usual, Economic Crisis, dan Climate Change Crisis. Dengan memperhatikan skenario yang ada, mereka harus membuat strategi terbaik dalam memfokuskan proses dalam suatu siklus produk bioplastik tertentu seperti kantong teh (tea bag) dan coffee pod dalam kurun waktu lima sampai dua puluh tahun ke depan mempertimbangkan regulasi yang berlaku sehingga produksi dan konsumsi produk tersebut dapat meningkat di masyarakat. Melalui metode gamifikasi, kemungkinan-kemungkinan yang ada dapat dicoba dan didiskusikan pengaruhnya tanpa harus mencoba langsung sehingga menghemat waktu. Langkah yang diambil juga dapat tervisualisasikan lebih baik dengan bantuan gambar. Dengan gamifikasi, mereka belajar berpikir kritis, kreatif, dan mengikuti aturan dengan cara yang menyenangkan. SIMBIO juga dapat melatih kemampuan mereka dalam merancang suatu hal dengan metode gamifikasi di masa depan.
Mereka juga mempelajari mata kuliah lain seperti Data Analysis and Decision Making, Industry 4.0, dan Business Writing Skills. Mereka pun terlibat dalam Global Leaders Programme (GLP) dimana program ini memberikan banyak kesempatan serta kegiatan yang menambah wawasan dan meningkatkan hard skills dan soft skills. Diharapkan dengan mengikuti berbagai program dan mata kuliah tersebut, keempat mahasiswa ini memiliki bekal pengalaman yang dapat dibagikan saat kembali ke Indonesia.
Melakukan Kunjungan dan Observasi ke Perusahaan-Perusahaan Terkemuka
IISMAVO Skema B memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar tidak hanya dengan menjalani perkuliahan di kelas, tapi juga dengan memberikan pengalaman berinteraksi dengan industri. Pengalaman industri yang disediakan oleh Coventry University melalui skema B ini adalah kunjungan industri yang bertajuk Pride of Britain Tour.
Sebagai rangkaian dari Pride of Britain Tour dari program IISMAVO, keempat mahasiswa PENS tersebut melakukan kunjungan ke beberapa perusahaan terkemuka di Inggris, diantaranya adalah Brompton, Morgan Motor Company, Jaguar Land Rover, Drayton Manor Resort, Bloomberg L.P., Mini, JCB, Triumph dan Manchester City Football Club. Mereka berkesempatan melihat langsung proses produksi dan operasional perusahaan-perusahaan tersebut secara langsung.
“Saya bersyukur mendapatkan kesempatan emas ini. Saya dapat melihat bagaimana perusahaan terbaik di bidangnya bekerja hingga mempelajari bagaimana perusahaan besar ini berkompetisi untuk memenangkan persaingan bisnisnya”, ucap Nindy, mahasiswi Sarjana Terapan Teknik Mekatronika.
Tak hanya berkunjung, mereka pun menganalisa strategi kompetitif (competitive strategy) serta gaya kepimimpinan (leadership style) masing-masing perusahaan. Mereka mempelajari sejarah, cara pengambilan keputusan, dan karakter para pemimpin perusahaan tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki wawasan yang lebih luas untuk diterapkan dalam kehidupan saat nanti kembali ke Indonesia.
Sebagai hasil dari serangkaian kunjungan industri, mahasiswa diwajibkan untuk membuat analisis terkait tiga strategi dari tiap perusahaan dalam bersaing yakni keakraban konsumen (Customer Intimacy), keunggulan operasional (Operational Excellence), atau kepemimpinan produk (Product Leadership) yang nantinya akan dituangkan ke laporan akhir yang harus diselesaikan dalam waktu 48 jam pasca kunjungan. Hal ini merupakan pengalaman baru mengingat mereka berempat merupakan mahasiswa jurusan teknik yang umumnya mempelajari ilmu-ilmu yang sesuai dengan jurusan masing-masing. Ini merupakan makna dari program MBKM dimana mahasiswa mendapatkan kebebasan dalam belajar ilmu tanpa dibatasi oleh jurusan yang diambil. Dengan adanya tenggat waktu pengerjaan laporan akhir kunjungan juga dapat melatih mereka untuk bekerja secara efektif dan disiplin waktu.
“Lewat kegiatan ini, saya sekarang mengetahui bagaimana para pemimpin perusahaan menjalankan bisnisnya. Saya merasa sangat terinspirasi melihat tokoh-tokoh luar biasa ini”, ujar Faza, mahasiswa Sarjana Terapan Teknik Informatika.
Sesuai dengan tema program IISMAVO “Learning in Partnership in Industry”, dengan melakukan kunjungan industri ini diharapkan mahasiswa memiliki pengalaman dan wawasan berharga dari perusahaan terbaik di bidangnya.
Harapan dari Mahasiswa PENS
Belajar di luar negeri adalah sebuah impian yang telah dimiliki mereka berempat sejak lama. Apalagi sampai bisa terbang sejauh lebih dari 11.000 km dari kampung halaman sampai saat ini pun masih seperti mimpi bagi mereka berempat. Marvel, Nindy, Faza, dan Putri sangat berterima kasih kepada IISMAVO yang telah mewujudkan impian mereka sebagai seorang mahasiswa vokasi. Akhirnya, mereka dapat membuktikan kalimat Vokasi Stand Out. Mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Coventry University yang telah membukakan pintu untuk mereka bisa berinteraksi dengan industri top di Inggris, serta membimbing 42 awardees dari Indonesia dengan sangat baik dan hangat.
Mereka berharap semoga IISMAVO dapat mewujudkan lebih banyak mimpi dari mahasiswa vokasi di seluruh Indonesia agar dapat menjadi penerus bangsa yang kompetitif, inovatif, mandiri, dan profesional. Mereka pun berharap akan ada lebih banyak mahasiswa PENS yang lolos program IISMAVO dan merasakan belajar di negara maju seperti mereka. (Hum)