Surabaya, pens.ac.id – Dalam rangka mewujudkan pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI-WBK), PENS menggelar kegiatan yang bertajuk “Sosialisasi dan Internalisasi Pembangunan Zona Integritas di Lingkungan Kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya”. Dihadiri oleh segenap jajaran direksi serta seluruh elemen civitas akademika PENS, kegiatan tersebut dilangsungkan di Oakwood Hotel & Residence Surabaya pada Kamis (15/12). Beberapa petinggi Kemendikbudristek turut hadir sebagai narasumber, seperti Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Dr. Chatarina Maulina Girsang, S.H., S.E., M.H. selaku Inspektur Jenderal Kemendikbudristek.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dr. Tri Budi Santoso, S.T., M.T. yang menjadi perwakilan pimpinan PENS. Tri Budi menyampaikan bahwa PENS telah menanamkan sifat-sifat kejujuran dalam setiap aspek pelayanan kampus, termasuk pada bidang keuangan dan administrasi. Sehingga tidak ada satupun kasus korupsi dan gratifikasi yang dilakukan oleh civitas akademika PENS. Hal ini dapat memudahkan tim satuan kerja ZI-WBK PENS untuk membangun zona integritas yang bebas dari korupsi secara menyeluruh.
Alasan mengapa perlu dibangunnya zona integritas dipaparkan oleh Dr. Chatarina dalam materinya, yakni zona integritas dibangun untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dengan melihat kepuasan konsumen. Motto pelayanan harus didasari melayani dengan sepenuh hati, melayani dengan tindakan terbaik dan memuaskan pelanggan dengan berorientasi kepada SOP. Makna integritas versi Kemendikbudristek yakni jujur, mandiri, adil, tanggung jawab, peduli, disiplin, kerja keras, dan sederhana yang harus tercerminkan dalam pikiran, ucapan, dan perbuatan. “Indonesia masih menempati posisi lima besar dalam peringkat negara terkorup di dunia, pada Kemendikbudristek sendiri sebanyak 20% dari anggaran pendidikan dan 50% dari anggaran Kemenristek dikorupsi. Maka perlu dibentuk sebuah komitmen dalam zona integritas sehingga terbentuk sifat anti korupsi,” jelas pejabat Kemendikbudristek tersebut.
Terdapat sebanyak enam materi yang diberikan pada sosialisasi dan internalisasi tersebut, seperti perjalanan kampus PENS dari waktu ke waktu, panduan pengisian Lembar Kerja Evaluasi (LKE), strategi membangun ZI-WBK, dan lainnya. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan menuai antusias peserta pada sesi tanya jawab, terlihat dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan khususnya pertanyaan seputar pengisian penilaian ZI-WBK. Pesan dari Nararia Hastutiningtyas, S.IP. selaku Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan, “perlu kerja sama untuk mendapatkan predikat ZI-WBK, oleh sebab itu diperlukan keseriusan dan ketekunan dalam pengisian LKE ZI-WBK agar evaluator bisa melihat kondisi secara riil”. Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan PENS lolos menjadi zona integritas dan wilayah bebas korupsi dalam waktu dekat. (rif)