Surabaya, pens.ac.id – Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Mochamad Laudri dan M. Khabib Ridwan torehkan prestasi dalam inovasi desain alat bantu pertanian nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Haluoleo (UHO). Berlangsung secara hybrid selama lima hari, kompetisi ini dimulai pada Senin (7/8), hingga Jumat (22/9). “Mengoptimalkan Soft Skill dan Hard Skill dalam Meningkatkan Daya Saing untuk Mewujudkan Mahasiswa Mesin yang Kreatif dan Inovatif baik di Bidang Akademik Maupun Non Akademik” merupakan tema dari rangkaian Dies Natalis ke-16 Fakultas Teknik Mesin UHO tersebut.
Terdapat dua tahapan penilaian lomba untuk menuju final yaitu Tahap Desk Evaluation dan Tahap Presentasi. Pada Tahap Desk Evaluation, para peserta membuat rencana yang dituangkan dalam proposal yang nantinya akan diseleksi untuk mengikuti tahap presentasi. Persiapan selama kurang lebih tiga minggu bersama sang dosen pembimbing yakni Novian Fajar Satria, S.ST., MT. dilakukan oleh Laudri dan Khabib untuk menyiapkan rencana terbaiknya. Meski jadwal kuliah sangat padat, hal tersebut tidak menghalangi kedua mahasiswa Teknik Mekatronika itu untuk saling berbagi ide.
Keputusan hasil desk evaluation yang hanya menyisakan lima kelompok saja untuk melaju ke tahap presentasi membuat mereka khawatir karena akan bersaing lebih ketat dengan perguruan tinggi negeri lainnya. Melihat nama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya tercantum di lima terbaik desk evaluation memicu kembali semangat mereka untuk melakukan yang terbaik dalam tahap presentasi yang dilakukan secara online melalui zoom video conference. “Selain saingan yang sangat banyak, kendala kami di jaringan internet dan tempat yang kurang mampu untuk melakukan presentasi. Selain itu, jadwal presentasi kami juga dimulai dengan jadwal kuliah. Namun kami berusaha melakukan yang terbaik untuk memaksimalkan presentasi desain alat bantu pengering hasil pertanian,” ungkap Mochamad Laudri. Melalui desain inovasi pengering hasil pertanian Laudri dan Khabib diharapkan dapat mengoptimalkan pengeringan hasil pertanian dengan lebih efisien. (haz/rif)