Jimbaran, pens.ac.id – Agenda tahunan PENS, International Electronics Symposium (IES) kembali dihelat pada (6-8/8), di Platinum Hotel, Bali. IES gelaran ke-26 ini mengundang empat tokoh sebagai keynote speaker serta dihadiri oleh jajaran Direksi PENS, peneliti, ilmuwan, pakar industri, dan anggota komunitas teknik global. Bertemakan “Shaping the Future: Society 5.0 and beyond”, konferensi internasional tersebut juga digelar secara hybrid melalui Zoom Video Conference. Penerimaan paper IES mengalami peningkatan di tahun 2024, yakni sejumlah 122 paper meliputi dua jalur, Engineering Technology and Applications (ETA) dan Knowledge Creation and Intelligent Computing (KCIC). Kesuksesan tersebut tak luput dari fokus utama pada peran penting dari sistem elektronik, komputasi, dan cyber-physic.
Usai melalui proses review paper yang ketat, 122 paper telah dipilih dari sejumlah 370 paper. Dibuktikan dengan peserta terbaik yang hadir dan jajaran Direksi PENS, serta para keynote speaker terkemuka di bidangnya, Akhmad Alimudin, S.ST., M.Kom., Ph.D., selaku General Chairman IES 2024 membuka dengan sambutan yang antusias. Kolaborasi IES menghadirkan perwakilan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), yakni Prof. Linawati. Sambutan apresiasi tak berhenti, disampaikan langsung oleh Direktur PENS, Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., dan pemukulan gong secara simbolis turut membuka secara resmi IES 2024. Prof. Naoki Uchiyama dari Toyohashi University of Technology menjadi keynote speaker pertama yang mempresentasikan penelitiannya berjudul “Systems Engineering Approaches to University-Industrial Collaborative Projects”, selaras dengan PENS yang juga mengembangkan kolaborasi industri. Salah satu industri yang digandeng oleh PENS, GoTo Group mengenalkan kepada peserta dalam menjalani society 5.0 yang dikemas dengan topik “Paving the Way for Society 5.0” oleh Head of Public Affairs yakni Josephine Chitra. Dilanjutkan dengan parallel presentation yang sesuai dengan tracks nya serta dua workshop utama, mengangkat topik mengenai Data Security dan Artificial Intelligence (AI).
Guru besar PENS, Prof. Dr. Ir. Dedid Cahya Happyanto, M.T., turut membagikan wawasannya untuk keberlanjutan Indonesia. Melalui penelitiannya berjudul “Digital Transformation Towards Indonesia 2030 in the Era of Industry 5.0 and Society 5.0”, mengingatkan peserta untuk bersiap diri menghadapi era yang semakin canggih. Hadir pula Presiden Virtual Reality (VR) Jepang 2016-2019, Prof. Hiroo Iwata dari Musashino University. Dengan teknologi VR-nya yang telah mendapat banyak penghargaan, mengajak seluruh peserta untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan guna membentuk masa depan yang optimal dalam topik ”Empowering Human Action”. Keempat pengalaman dan wawasan keynote speaker telah membuka pemahaman peserta dalam mengeksplorasi era 5.0, “I’m impressed, I had many questions from audience and I really appreciate. IES 2024 is a good conference,” ungkap salah satu keynote speaker, Prof. Naoki Uchiyama. Sebagai bentuk apresiasi atas penelitiannya, cinderamata diberikan di setiap sesi akhir presentasi kepada keempat keynote speaker.
Hasil riset yang dipresentasikan peserta selama dua hari dibagi menjadi dua tracks dan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka, terpilihlah best paper dari dua kategori tersebut. Diserahkan langsung oleh Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan, Tri Harsono, S.SI., M.Kom., Ph.D. dan General Chairman IES 2024, Akhmad Alimudin, S.ST., M.Kom., Ph.D, kegiatan ditutup dengan sambutan penuh harap oleh Direktur PENS. Aliridho Barakbah, S.Kom., Ph.D., berpesan agar seluruh peserta mampu menghadapi perkembangan teknologi 5.0. “Akhir-akhir ini kita mengetahui penggunaan teknologi informasi semakin masif, sedangkan manusia selalu berdampingan dengan teknologi. Itulah yang mendorong kami untuk menghadirkan researcher, akademisi, mahasiswa, bahkan industri untuk berkumpul mendapatkan insight mengenai penelitian atau ide terbarunya,” tutur Akhmad Alimudin, S.ST., M.Kom., Ph.D. Kesan yang ingin dihadirkan oleh General Chairman IES 2024 tersebut telah dirasakan dengan baik oleh salah satu peserta yang merupakan pelajar dari Jepang, Fabian Friz, “I think I really like the conference here so far. So for me it was very well organized and I had a lot of fun getting to contact new students and new professors. In my university, there is a lot of optimization and there is also a lot of computer science. Like the study is already a bit different in Indonesia than Japan and it’s so very interesting to see the study plan of other students,” tutupnya. (haz)