Surabaya, pens.ac.id – Tim Noise Monitoring and Alert System (NMASystem) merancang sistem pemantau dan pengendali kebisingan di area ground handling melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Sistem tersebut mampu klasifikasi kebisingan, memberikan peringatan saat mencapai level berbahaya, serta mendukung Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Berkat inovasi ini, tim NMASystem berhasil melaju ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 di Universitas Airlangga yang akan berlangsung pada hari Senin hingga Jumat (14-18/10).
Terdapat dua fase peralihan ketua Tim NMASystem, pada fase pertama diketuai oleh Ahmad Nafi Budianto dari Program Studi Teknik Telekomunikasi dan Ulfahtul Dwi Fathonah dari Program Studi Sistem Pembangkit Energi sebagai ketua tim fase kedua. Dilanjutkan dengan Naufal Maulana dari Program Studi Teknologi Rekayasa Internet sebagai branding dan project designer, serta Gilang Rizki Saputra dari Program Studi Elektro Industri sebagai administration electrical dan anggota tim. Pergantian anggota ini dilakukan sesuai dengan regulasi yang berlaku dalam PIMNAS ke-37.
Sistem yang dikembangkan oleh tim ini dilengkapi dengan fitur monitoring jarak jauh yang dapat diakses melalui website dan aplikasi perangkat seluler. Sehingga hal ini memungkinkan pengawasan kebisingan secara real-time. “Kami berharap inovasi ini dapat menjadi solusi nyata bagi para pekerja di lingkungan bandara untuk menjaga kesehatan pendengaran mereka. Kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja sangatlah penting, dan dengan adanya sistem ini, kami yakin dapat membantu dalam hal itu,” ujar Naufal, salah satu anggota Tim NMASystem.
Mengakui terdapat banyak tantangan yang bermunculan, para anggota tim antusias untuk menceritakan kembali tantangan utama yang dihadapi. Misalnya, dari pengujian di bandara yang memerlukan izin dari tiga pihak, yaitu Otoritas Wilayah 3 Bandar Udara, Angkasa Pura Juanda, dan PT Gapura Juanda. Persiapan administrasi yang memakan waktu hingga satu bulan ini juga menjadi hambatan tersendiri. Namun, mereka berhasil mengatasinya dengan dukungan penuh dari dosen PENS, baik dalam hal bimbingan teknis maupun peminjaman alat laboratorium.
Tim PKM NMASystem berharap inovasi mereka dapat diterima dengan baik di kompetisi tersebut. “Kami berharap NMASystem bisa memberikan dampak nyata dan menjadi solusi solutif yang bisa diimplementasikan di lingkungan bandara,” tambah Naufal. Dukungan yang diberikan oleh PENS, baik dari segi dana maupun fasilitas, sangat berkontribusi pada kelancaran pengembangan produk ini hingga bisa melaju ke tahap nasional. Para anggota Tim NMASystem optimis bahwa produk mereka mampu memberikan perubahan positif di sektor keselamatan kerja, terutama dalam bidang kesehatan pendengaran di lingkungan yang berisiko tinggi. (asp/run)