Surabaya, pens.ac.id – Menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37, Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) LoRaPaw tengah melakukan persiapan akhir. Kompetisi tersebut akan berlangsung di Universitas Airlangga selama 5 hari, terhitung sejak Senin hingga Jumat (14-18/10). Melalui inovasinya, yakni alat monitoring lokasi dan kesehatan kucing peliharaan berbasis Long Range (LoRa), Tim PKM bidang Karsa Cipta (PKM-KC) ini berharap dapat memberikan hasil yang terbaik pada kompetisi mendatang.
Sebagai wujud kepedulian terhadap keresahan para pemilik kucing, Tim PKM Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) LoRaPaw menciptakan sebuah pakaian khusus kucing peliharaan yang dilengkapi dengan sistem monitoring. Menggunakan sensor GPS Neo-6M dan modul LoRa, alat ini mampu melacak lokasi kucing secara akurat hingga radius 15 kilometer, lebih luas dibandingkan pelacak jarak pendek yang sudah ada. Selain itu, tanda-tanda vital kucing, seperti suhu tubuh dan detak jantung, juga dapat dideteksi oleh sensor MAX30102 dan MLX90614. Seluruh sistem ini terhubung melalui teknologi Internet of Things (IoT), sehingga para pemilik kucing dapat memantau informasi tersebut secara real-time melalui bot di aplikasi Telegram.
Inovasi ini akan dipresentasikan pada PIMNAS ke-37 oleh tiga anggota Tim LoRaPaw: Irfan Nur Diansyah dan Abdullah Kholiqur Rohman dari Program Studi Teknik Elektro Industri angkatan 2023, serta Septian Ridho Syahputra dari Program Studi Teknik Telekomunikasi angkatan 2021. Sebelumnya, terdapat tiga anggota lainnya dari Program Studi Teknik Telekomunikasi angkatan 2020 yang turut mengembangkan prototipe ini, yaitu Siti Fatimah Risma, Kalya Tsabita, dan Lita Utami Wulandari. Namun, ketiganya telah menyelesaikan studi dan lulus dari PENS. Perubahan susunan tim menjelang kompetisi menimbulkan kendala, terutama dalam pembagian waktu dan tanggung jawab di antara anggota yang tersisa. “Ditinggal oleh anggota yang sudah lulus memang menyebabkan sejumlah kendala, misalnya dalam pengerjaan alat dan penyusunan presentasi. Kami menyesuaikan diri dengan menjalin komunikasi yang baik dan saling menutupi kekosongan satu sama lain,” ungkap Irfan, Ketua Tim LoRaPaw.
Persiapan intensif dilakukan oleh Tim LoRaPaw dengan menekankan pada materi dan teknik penyampaian presentasi, serta melakukan penyesuaian pada prototipe. Selain itu, kesiapan mental dan koordinasi tim juga menjadi fokus utama. Keberhasilan tim ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk Ir. Anang Budikarso, M.T., Dosen Pendamping, Faridatun Nadziroh, S.ST., M.T., Dosen Pembina PKM, serta teman-teman pencinta kucing yang menjadi responden survei. Dengan upaya optimal yang dikerahkan, Tim LoRaPaw optimis produk gagasan mereka dapat membanggakan nama kampus PENS di ajang tersebut. Tidak hanya itu, alat ciptaan mereka juga diharapkan dapat berdampak bagi masyarakat yang lebih luas. “Sangat besar harapan kami agar alat ini bisa bermanfaat bagi khalayak umum, karena terciptanya alat ini juga berasal dari keresahan masyarakat, khususnya pencinta kucing,” pungkas Septian. (far/may)