Surabaya, pens.ac.id – Robot ERISA Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) sukses mencuri perhatian dalam kegiatan Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Annual Meeting and Member Gathering ke-37 di PENS pada Februari lalu. Penampilan tersebut mendapat apresiasi tinggi sehingga diundang secara khusus untuk tampil dalam pembukaan IEEE Region 10 Professional Activities Roundtable Discussion yang bertempat di Bali pada Jumat (14/3), serta disiarkan langsung oleh TVRI World. Berkolaborasi dengan sanggar tari Sasi Wimba Production, menyuguhkan kombinasi menarik antara teknologi robotika dan seni tari tradisional Indonesia. Penampilan Robot ERISA tidak hanya menjadi ajang unjuk inovasi teknologi, tetapi juga kesempatan emas bagi tim untuk memperkenalkan keindahan seni tari tradisional Indonesia ke kancah internasional.

Mengusung tema “Building Sustainable Partnerships for Community and Industry Growth“, kegiatan IEEE Region 10 Professional Activities Roundtable Discussion merupakan wadah inspiratif untuk para inovator, akademisi, praktisi dan professional dalam perkembangan teknologi, kepemimpinan serta menjalin peluang berkolaborasi dikawasan Asia-Pasific. Merupakan kepanjangan dari EEPIS Robot Intelligent Sense of Art, dalam kegiatan ini Robot ERISA terdiri dari 2 robot sebagai robot penari laki-laki dan robot penari perempuan. Keduanya dirancang khusus dengan jumlah derajat kebebasan atau degree of freedom (dof) pada masing-masing robot sebanyak 30 dof, inovasinya adalah membuat gerakan serta tempo tarian semirip mungkin dengan tarian aslinya, juga penambahan motor servo untuk menggerakkan mata pada robot seperti ciri khas tarian bali. Sejak pertama kali diciptakan oleh Dr. Bima Sena Bayu Dewantara S.ST., M.T. pada 2009, robot ini terus dikembangkan di bawah bimbingan Novian Fajar Satria S.ST., M.T. sejak 2015/2016 hingga sekarang. “Alhamdulillah, kami dari tim Robot ERISA PENS sangat bersyukur dan berterima kasih kepada panitia IEEE dan TVRI atas kesempatan yang diberikan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan ERISA sebagai robot seni tetapi juga sebagai representasi PENS yang dikenal dengan kampus inovasi teknologi terutama pada bidang robotika” tutur Novian Fajar Satria S.ST., M.T.

Dengan total lima orang delegasi dari PENS, tim ERISA terdiri atas Rega Towinangun sebagai penanggung jawab perangkat keras, Aisha Zefanya Alevia dan Khonsa sebagai programmer, Muhammad Fathannudin Afandi sebagai mekanik, serta terakhir Lucia Putri Amelia pada aspek artistik. Fathannudin selaku ketua tim mengungkapkan, “dalam perjalanan menuju pertunjukan di TVRI Bali, tim ERISA menghadapi beberapa kendala teknis, di antaranya modul Bluetooth yang bermasalah, make-up robot yang luntur, serta kerusakan pada beberapa servo dan baterai. Namun, puji syukur semua kendala teratasi sehingga ERISA dapat tampil maksimal tanpa hambatan saat pertunjukan berlangsung,” ungkapnya. Selain itu, koordinasi dengan kru TVRI dan IEEE yang berjalan lancar serta dukungan penuh dari institusi turut hadir diwakilkan langsung melalui dosen pembina yang memfasilitasi tim selama kegiatan berlangsung. (dkr/Arm)

wpChatIcon
EnglishIndonesian