Surabaya, pens.ac.id – Menyambut bulan suci Ramadhan, Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) PENS kembali menggelar Korma, sebuah program yang menjadi wadah bagi civitas akademika untuk memperdalam spiritualitas dan mempererat kebersamaan. Berlangsung di Masjid An-Nahl PENS sejak Jumat (28/2), hingga Jumat (21/3), serangkaian kegiatan seperti kajian keislaman, tadarus dan khataman Al-Quran, berbagi takjil, buka bersama, hingga salat tarawih berjamaah menjadi bagian utama dari program tersebut. Kegiatan yang diselenggarakan oleh UKKI PENS ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat hubungan sesama mahasiswa, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan kampus.
Korma tahun ini menghadirkan berbagai program yang dirancang secara komprehensif guna memberikan pengalaman spiritual yang lebih mendalam bagi seluruh peserta. Kajian Ramadhan yang diadakan setiap Senin hingga Rabu menghadirkan pemateri eksternal yang membahas beragam topik keislaman, mulai dari akhlak, fiqih, hingga tafsir Al-Quran, sedangkan pada hari Kamis, sesi kultum diisi oleh panitia atau anggota UKKI untuk menanamkan nilai-nilai Islami di kalangan mahasiswa. Hari Jumat difokuskan pada kegiatan tadarus bersama, khataman Al-Quran, serta berbagi takjil kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial. Seusai berbuka dengan hidangan takjil yang telah disiapkan panitia, peserta kegiatan ini akan melaksanakan salat maghrib berjamaah, menikmati makan malam bersama, lalu bersiap untuk menunaikan salat isya dan tarawih yang dipimpin oleh imam dan bilal yang telah ditunjuk.
Dengan mengusung tema “Ramadhan Kareem: Berkah dan Kebaikan untuk Semua”, Korma 2025 tidak hanya mempertahankan tradisi dari tahun sebelumnya, tetapi juga menghadirkan berbagai inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan partisipasi mahasiswa dalam setiap rangkaian kegiatan. Peningkatan kualitas dan variasi konsumsi berbuka menjadi salah satu upaya panitia dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta, di samping lonjakan jumlah peserta yang mencapai hingga 200 orang per hari sebagai bukti antusiasme yang tinggi. Kehadiran pemateri eksternal yang cukup dikenal luas, seperti Ustadz Fakhtur Rozi, S.Th.I., Ustadz Teguh Rachmanto, S.T., dan Ustadz M. Alfithrah Arufah, M.Pd.I., turut menjadi daya tarik utama yang memperkaya wawasan keislaman peserta. Selain itu, kontribusi dari dosen yang turut menyumbangkan donasi untuk berbuka puasa semakin memperlancar jalannya kegiatan. Penyesuaian jadwal Korma yang diselaraskan dengan kebijakan perkuliahan daring pada 24–27 Maret 2025 juga menjadi pertimbangan utama yang menyebabkan program ini berakhir lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun menghadapi tantangan seperti kurangnya inovasi dalam susunan kegiatan serta penurunan jumlah peserta pada hari-hari awal pelaksanaan, Korma tetap mampu berjalan dengan lancar dan bahkan melampaui ekspektasi panitia. Demi meningkatkan keterlibatan mahasiswa yang lebih luas, panitia merancang strategi baru dengan memperluas sosialisasi program melalui perwakilan Komandan Tingkat (Komting) di setiap kelas, sehingga informasi mengenai Korma dapat tersebar lebih merata dan menjangkau lebih banyak mahasiswa. Dengan berbagai evaluasi dan perbaikan yang terus dilakukan setiap tahunnya, Korma diharapkan tidak hanya menjadi program tahunan yang dinantikan civitas akademika PENS, tetapi juga dapat terus berkembang menjadi wadah pembinaan spiritual yang semakin bermanfaat bagi seluruh peserta. (asp)